Warga Pedalaman Rentan Gizi Buruk

Warga Pedalaman Rentan Gizi Buruk
Warga Pedalaman Rentan Gizi Buruk
SAMPIT – Sejumlah kasus gizi buruk yang ditemukan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sebagian besar dipengaruhi akibat pola hidup masyarakat yang tidak sehat. Warga pedalaman dinilai cukup rentan terhadap penyakit ini pola hidup yang kurang memenuhi standar kesehatan. Pola hidup yang tidak bersih dan sehat dapat berdampak munculnya beragam penyakit, khususnya pada anak. Akibatnya, dari penyakit itu menyebabkan anak kekurangan gizi dan jatuh pada kasus gizi buruk.

“Kasus gizi buruk yang ada di Kotim sebenarnya bukan karena makanan, tapi lebih karena penyakit. Penyakit yang diderita karena lingkungan tempat tinggal yang kurang, artinya, pola hidup bersih dan sehat (PHBS) yang kurang, akhirnya timbul penyakit,” kata ahli gizi Kotim, Yuspihani kepada Radar Sampit (JPNN Grup).

Yuspihani menjelaskan, lingkungan yang bersih dan sehat saling berkaitan dengan penyakit gizi buruk. Lingkungan yang kotor dapat menimbulkan penyakit infeksi, sehingga walaupun asupan gizi anak mencukupi, namun infeksi tersebut memengaruhi status gizi anak.

Menurutnya, pemahaman orangtua terhadap asupan gizi anak sebenarnya sudah cukup bagus, artinya sebagian besar orangtua mengerti bagaimana makanan yang baik untuk anaknya. Hanya saja, karena PHBS nya kurang, atau karena ditunjang status ekonomi keluarga yang sulit, sehingga orangtua terkadang tidak bisa menyajikan makanan yang seimbang dan sesuai aturan.

SAMPIT – Sejumlah kasus gizi buruk yang ditemukan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sebagian besar dipengaruhi akibat pola hidup masyarakat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News