Warga Perbatasan Timor Leste Tiba-tiba Datangi Pos TNI AL, Membawa 4 Senjata Api

Warga Perbatasan Timor Leste Tiba-tiba Datangi Pos TNI AL, Membawa 4 Senjata Api
Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) VII Kupang Laksamana Pertama (Laksma) TNI Dr. Heribertus Yudho Warsono memegang senjata api dari warga perbatasan beberapa saat sebelum dimusnahkan di Posal Belu, Selasa (21/6). Foto: Dispenal

jpnn.com, BELU - Warga masyarakat di Perbatasan Republik Indonesia dan Timor Leste, tiba-tiba mendatangi Pos Angkatan Laut (Posal) Atapupu di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Warga itu bernama Mesak Antonio Gomes (55 tahun) dan Fransisco Da Silva (39 tahun).

Keduanya berdomisili di Desa Dualas Kecamatan Kakuluk, Kabupaten Belu, NTT.

Kedatangan keduanya secara sukarela di Pos Angkatan Laut (Posal) Atapupu untuk menyerahkan empat (4) pucuk senjata api rakitan.

Senjata ini kemudian diserahkan kepada Lantamal VII Kupang.

Senjata api laras panjang dan laras pendek sejenis rakitan ini dulunya digunakan pada saat konflik antara masyarakat sks milisi yang pro terhadap pemerintahan RI dengan warga Timor-Timur.

Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) VII Kupang Laksamana Pertama (Laksma) TNI Dr. Heribertus Yudho Warsono menyampaikan apresiasi atas kesadaran warga yang datang sendiri menyerahkan senjata untuk diamankan aparat TNI AL.

“Penyerahan senjata ini didasari oleh keinginan pribadi. Artinya kami tidak memaksa, tetapi bapak-bapak datang kepada kami untuk menyerahkan senjata,” kata Laksma Heribertus Yudho, saat menyaksikan pemusnahan senjata tersebut di Posal Belu, Selasa (21/6).

Warga masyarakat yang berdomisili di Perbatasan Republik Indonesia & Timor Leste, tiba-tiba mendatangi Pos Angkatan Laut (Posal) Atapupu di Belu, NTT.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News