Warga Pulau Komodo Tolak Relokasi Dan Penutupan Taman Nasional


Haji Salam mengatakan kabar relokasi ini menjadi puncak penolakan warga di Pulau Komodo, setelah sebelumnya mereka juga menolak rencana penutupan sementara kawasan Taman Nasional Komodo selama satu tahun mulai 2020 nanti sementara kawasan itu direvitalisasi.
Salam mengatakan penutupan itu sama saja mematikan pendapatan utama masyarakat di Pulau Komodo.
Karena lebih dari 80% warga disana telah beralih mata pencaharian dari menjadi nelayan kini mengandalkan sektor pariwisata.
Pemilik usaha penyewaan perahu wisata dan homestay ini mengaku sejak rencana itu dirilis ke publik, jumlah kunjungan pelancong telah turun drastis.
"Sudah pasti berkurang, dulu biasanya setiap minggu pasti ada tamu yang homestay di rumah milik saya atau pesan pakai kapal untuk trip, tapi sekarang kalau ada mungkin sebulan sekali." ungkapnya
Haji Salam mengatakan sebagai warga asli di kawasan Taman Nasional Komodo, dirinya sangat berharap pemerintah juga turut memprioritaskan mereka dalam program revitalisasi ini.
"Kalau binatang mau dikonservasi, ya warganya juga di konservasi, jangan hanya komodonya saja di pedulikan, warganya juga harus dipedulikan."
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya