Warga Pulau Komodo Tolak Relokasi Dan Penutupan Taman Nasional
ABC telah menghubungi Gubernur NTT, Viktor Lasikodat, namun belum mendapat tanggapan.
Rencana revitalisasi kawasan Taman Nasional Komodo terungkap sejak awal tahun 2019.
Gubernur NTT Viktor Lasikodat mengungkapkan pemerintah NTT bertekad menata TN Komodo menjadi daerah konservasi yang berkualitas tinggi seperti kepulauan Galapagos di Ekuador.
Pengelolaan yang hendak ditiru antara lain kebijakan pembatasan kunjungan untuk menghindari aktivitas wisata secara massal, meningkatkan tarif masuk ke kawasan TN Komodo sebagai kawasan wisata eksklusif.
Rencana penutupan itu sendiri dimaksudkan untuk memulihkan kawasan konservasi dengan meningkatkan ketersediaan makanan bagi satwa komodo dan juga menata sumber daya alam dan tumbuhan di kawasan itu.
Photo: Pemerintah NTT hendak menutup Taman Nasional Komodo agar populasi binatang tersebut meningkat. (ABC: George Roberts)
Konservasi jangan korbankan warga
Sementara itu Walhi NTT menilai wacana penutupan dan relokasi warga yang mendiami Pulau Komodo ini tidak tepat.
Direktur walhi NTT, Umbu Wulang Tanaamahu Paranggi menilai revitalisasi yang akan dilakukan harus bersifat menyeluruh yang mencakup seluruh ekosistem di TN Komodo, termasuk didalamnya masyarakat yang mendiami Pulau Komodo.
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka