Warga Pulau Komodo Tolak Relokasi Dan Penutupan Taman Nasional
Umbu menilai revitalisasi yang akan dilakukan harus bisa diarahkan pada pariwisata berbasis kerakyatan, warga menjadi bagian dari proses revitalisasi itu.
"Populasi komodo dan dan mata rantai komodo yang banyak hilang dicuri itu salah satu aspek akibat masyarakat setempat miskin sehingga mereka rentan dimanfaatkan oleh para cukong-cukong komodo dan begitu juga mata rantai makaan komodo."
"Bisa jadi warga disana tidak memantau kondisi konservasi di TN karena mereka tidak dilibatkan dalam proses penjagaan pulau komodo sebagai sebuah ekosisitem."
"Maka dari itu kita perlu dorong mereka lebih terlibat."
"Pemerintah NTT seharusnya mengirim pemuda di pulau Komodo untuk mempelajari komodo secara ilmiah untuk melengkapi kearifan local yang sudah mereka miliki, sehingga nantnya NTT sebagai satu-satunya wilayah yang memiliki Komodo juga punya pakar komodo yang asli orang NTT.
"Saat ini tidak ada."
Sementara itu Pater Marcel, tokoh agama yang mendampingin warga di Labuan Bajo mengatakan warga juga pada prinsipnya tidak keberatan dilakukan pembenahan tanpa mengorbankan mereka.
"Kemarin ada usulan agar populasi warga tidak menyerobot lahan konservasi, kami sepakat agar aturan tinggal di Pulau Komdi perlu diatur ketat, jangan lagi terima orang-orang baru di pulau komodo, tetapi dibatasi warga asli, itu kami tidak keberatan." katanya
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat