Warga Ramai-Ramai Stok Beras

Warga Ramai-Ramai Stok Beras
Warga Ramai-Ramai Stok Beras
ACEH -- Harga beras terus melambung. Di Kabupaten Gayo Lues, Aceh, biasanya dijual perbambu (sekitar 1,3 kilogram) Rp 12.000, kini menjadi Rp 16.500. Bahkan, salah satu daerah penghasil beras di Gayo Lues yaitu Desa Bender Baru, Kecamatan Blangpegayon pun terpaksa menyetok beras.

Mahalnya harga beras di Gayo Lues, membuat warga desa ramai-ramai menyetok beras. Selain untuk stok kebutuhan pribadi, juga sebagian dijual ke toko. Malah, tak jarang petani menjajakan beras keliling kampung. Sudah pasti, dengan mahalnya harga beras bisa menambah pemasokan bagi petani Desa Bender Baru, Kecamatan Blangpegayon, Kabupaten Gayo Lues.

Salah seorang warga, Inen menyebutkan, naiknya harga beras tidak menjadi persoalan bagi penduduk di desanya. Sedikit bangga, kata dia, kenaikan harga beras menambah pundi-pundi rupiah bagi mereka. Pasalnya, setiap panen warga selalu menyisihkan sebagian hasil panne untuk distok. Mana tau, kalau-kalau ada yang menanyakan, jadi harga bisa ditekan sedikit. "Ya, dengan kenaikan harga beras ini mampu menambah uang belanja. Lumayan lah, dan kenaikan ini belum tentu sebulan sekali," tukasnya kepada Rakyat Aceh, kemarin.

Dia menjelaskan, selama ini harga gabah perkalengnya hanya laku Rp 50.000. Tetapi dengan mahalnya beras harga gabah padi naik perkalengnya menjadi Rp 55.000.  Selain itu, ungkap Inen, kalangan penadah banyak yang datang ke kampungnya. Uniknya, warga juga telah menyetok beras hingga setahun ke depan.

ACEH -- Harga beras terus melambung. Di Kabupaten Gayo Lues, Aceh, biasanya dijual perbambu (sekitar 1,3 kilogram) Rp 12.000, kini menjadi Rp 16.500.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News