Warga Suku Terasing Baduy Menggunakan Hak Pilih

Datang ke TPS Pukul 05.30, Kesulitan Lipat Kertas

Warga Suku Terasing Baduy Menggunakan Hak Pilih
Warga Suku Terasing Baduy Menggunakan Hak Pilih
Kemarin ribuan warga Baduy berduyun-duyun mendatangi dua TPS (tempat pemungutan suara) yang disediakan pemerintah. Bukan hanya kaum pria, wanitanya pun terlihat antusias menyalurkan suaranya. Saking antusiasnya, tak sedikit yang menunggu di TPS sejak sekitar pukul 05.30. Padahal, TPS baru dibuka pukul 08.00.Ada dua TPS yang dibangun khusus untuk warga suku Baduy. TPS 1 berada di Kampung Kadu Ketuk, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar. TPS 2 didirikan di Kampung Cicakal Girang, Desa Kanekes, Leuwidamar.

Kadu Ketuk adalah kampung terluar yang dihuni warga Baduy. Kampung itu terletak tak jauh dari pusat pemberhentian terakhir berbagai kendaraan bermotor, yakni Terminal/Kampung Ciboleger. Sementara untuk menjangkau TPS 2, masih dibutuhkan waktu beberapa jam lagi dengan berjalan kaki.

Pantauan Radar Banten (Jawa Pos Group) di TPS 1, selain warga Kadu Ketuk, TPS itu dijejali warga Baduy dari Kampung Kadu Keter, Kadu Jangkung, Karahkal, dan beberapa kampung hunian Baduy lainnya. Namun, warga Baduy dalam yang jumlahnya sekitar seribu orang, tidak menggunakan hak pilih karena larangan adat.

Pukul 08.00, ketika TPS dibuka, mereka saling berebut untuk bisa masuk lebih dulu. Petugas penjaga pintu TPS yang juga warga Baduy sempat kewalahan karena selalu didorong dari luar.

Kali pertama dalam sejarah, warga Baduy di Kabupaten Lebak, Banten, antusias menggunakan suaranya dalam pemilu. Antrean panjang terjadi di dua TPS

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News