Warga tak Jujur Soal Gejala Corona, Ratusan Dokter Tumbang

Warga tak Jujur Soal Gejala Corona, Ratusan Dokter Tumbang
Sampel virus corona yang diperlihatkan oleh salah seorang dokter. Foto: ANTARA

jpnn.com, BANGLADESH - Kasus virus corona di Bangladesh makin kritis. Terutama kian banyaknya jumlah dokter di garis depan yang tumbang oleh paparan covid-19.

Mengutip Aljazeera, menurut laporan Yayasan Dokter Bangladesh (BDF), bahwa sedikitnya 251 dokter dan tenaga medis dinyatakan terinfeksi virus corona pada Kamis, 23 April.

Pemerintah setempat berjuang keras dalam upaya penanggulangan, terutama menekan bertambahnya tenaga medis yang tumbang.

Banyak faktor yang melatarbelakangi, selain soal keterbatasan APD, fokus utama juga soal meyakinkan warganya untuk jujur ketika memiliki gejala covid-19.

Masih banyaknya warga yang tidak jujur, disebabkan takut mendapat stigma negatif hingga isolasi sosial. 

Banyak orang percaya jika mereka terinfeksi virus corona, rumah mereka dikarantina dan anggota keluarga akan diperlakukan secara negatif.

Selain itu, rumah sakit rujukan sudah terlalu penuh, sehingga mereka berusaha untuk bisa pergi ke rumah sakit swasta tetapi dengan alasan perawatan yang berbeda.

"Ini adalah masalah besar bahwa banyak orang yang membawa gejala COVID-19 menyembunyikan informasi dan menunjukkan sedikit minat untuk menjalani tes," ungkap Menteri Kesehatan Bangladesh Zahid Maleque.

Kasus virus corona di Bangladesh makin kritis. Terutama kian banyaknya jumlah dokter di garis depan yang tumbang oleh paparan covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News