Warga Tak Mendengar Suara Tembakan Saat Penangkapan Pelaku Mutilasi

Warga Tak Mendengar Suara Tembakan Saat Penangkapan Pelaku Mutilasi
Dua tersangka pembunuhan dan mutilasi saat dihadirkan di Mako Polda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020). Foto: ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat

jpnn.com, DEPOK - Arnet, seorang warga klaster Jamrud, Perumahan Permata Cimanggis, Depok, Jawa Barat, turut mengetahui proses penangkapan dua pelaku mutilasi terhadap Rinaldi Harley Wismanu, Rabu (16/9).

Diketahui lokasi penangkapan dua terduga pelaku yakni Djumadil Al Fajri alias DAF dan Laeli Atik Supriyatin alias LAS, hanya terpisah sekitar 50 meter dari rumah Arnet. Lokasi penangkapan dengan rumah Arnet, masih berada di klaster Jamrud.

Menurut Arnet, dirinya tidak mendengar suara tembakan ketika penyidik Polda Metro Jaya menangkap dua terduga pelaku mutilasi tersebut.

Kedua terduga pelaku masih berjalan normal saat digiring penyidik menju mobil kepolisian.

"Pas penangkapan tidak ada suara tembakan. Kalau ada, pasti ramai (warga) di sini," kata Arnet ditemui jpnn.com di kediamannya, Jumat (18/9).

Namun, Arnet mengakui bahwa dua terduga pelaku berupaya kabur saat mau ditangkap polisi. Sebab, dua pelaku menyadari kedatangan polisi dari arah depan lokasi penangkapan, yang berupa rumah.

Pelaku Fajri, kata Arnet, memanjat tembok dan menuju genting rumah tetangga di sisi belakang.

Sementara itu, Laeli memanjat tembok sisi kiri rumah dengan maksud kabur dari kejaran polisi.

Begini kesaksian warga saat polisi menangkap pelaku mutilasi di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News