Warga Terpaksa Beli Pertamax

Warga Terpaksa Beli Pertamax
Warga Terpaksa Beli Pertamax

Menurut Sofyan, SPBU yang dijaganya kini pasokan dari Pertamina dibatasi. ”Jadi sekarang dibatasi, cuman tiga hari dalam satu minggu,” jelasnya. ”Sekarang dijatah menjadi 8.000 liter per harinya,” ujarnya. Padahal, tadinya pembelian bisa lebih dari 8.000 liter per harinya.

Karyawan SPBU Jalan Perintis Kemerdekaan Budi Mulyana (29) mengatakan pihaknya kehabisan Premium bersubsidi Senin (25/8) sekitar pukul  lima sore. ”Sudah langka. Bahkan di SPBU Unsil sudah dari kemarin,” ungkapnya.

Menurutnya, hal tersebut membuat masyarakat tepaksa beralih ke bahan bakar Pertamax. ”Namun Pertamax sekarang jadi laku,” ungkapnya.

Dalam wawancara terpisah, Ketua Hiswana Migas Priangan Timur  H Wawan Ugan mengaku tidak bisa angkat bicara soal pembatasan subsidi BBM tersebut.

”Saya tidak bisa menjawab yang berhak bicara itu pihak Pertamina karena mereka yang mengeluarkan kebijakan,” jelasnya.

Kelangkaan Premium saat ini, menurut Wawan, karena pengendalian dari pemerintah untuk mengatasi penyalahgunaan BBM bersubsidi.  ”Pemerintah udah terlalu berat. Yang berhak aja yang menerima,” jelasnya.

Menurut Wawan, pembagian jatah BBM di tiap SPBU dilakukan Pertamina. ”Untuk jatah tiap SPBU berbeda-beda dan yang berhak memberi kuota adalah Pertamina,” ungkapnya.

Dia belum menerima laporan tentang kelangkaan BBM di daerah Pangandaran, Banjar ataupun Ciamis. ”Sementara ini belum ada. Namun yang saat ini terjadi hanya pengendalian dari pemerintah saja,” terangnya. (mg10)


TASIK – Masyarakat kini harus menyiapkan uang lebih besar saat mengisi kendaraan bermotornya. Sebab, sebagian SPBU kehabisan Premium atau bensin.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News