Warga Tewas saat Pembatasan Ketat, Pemerintah China Kaget

Warga Tewas saat Pembatasan Ketat, Pemerintah China Kaget
Arsip - Seorang petugas keamanan mengingatkan warga yang sedang menikmati makanan dan minuman agar tidak berlama-lama duduk di pinggir jalan di Distrik Chaoyang, Beijing, China, Rabu (18/5/2022). Sejak 1 Mei 2022, otoritas setempat melarang warga makan dan minum di restoran dan kafe untuk memudahkan pengendalian COVID-19 varian Omicron selama lockdown parsial. Foto: ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie

jpnn.com, BEIJING - Pemerintah China kembali dikejutkan oleh kasus kematian akibat infeksi COVID-19 kala negara berpenduduk terbanyak di dunia itu sedang memperketat kebijakan nol kasus secara dinamis.

Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) di Beijing, Minggu, melaporkan adanya satu kasus kematian. Kematian yang terjadi pada Sabtu (19/11) tersebut merupakan kasus kematian pertama dalam tujuh bulan terakhir.

NHC tidak menyebutkan secara terinci, namun diduga kasus kematian tersebut menimpa seorang lansia di Beijing. Sudah dua pekan terakhir ini protokol kesehatan antipandemi COVID-19 di Beijing diperketat.

Otoritas setempat mengingatkan warga Ibu Kota tidak keluar rumah, kecuali untuk urusan mendesak. Warung, restoran, kafe, dan pusat keramaian lainnya di Beijing, khususnya di Distrik Chaoyang, yang paling banyak dihuni warga asing, tutup.

Dengan bertambahnya kematian itu, maka jumlah kematian akibat COVID-19 di China sejak 2020 sampai sekarang sebanyak 5.227 kasus, demikian NHC.

NHC juga menyebutkan bahwa di China pada Sabtu terdapat 2.204 kasus baru yang ditularkan secara lokal dan 22.011 kasus tanpa gejala.

Selain Beijing, lonjakan kasus terakhir yang paling parah juga terjadi di Guangzhou, Provinsi Guangdong.

Selama pengetatan prokes antipandemi COVID-19 sejak bulan lalu sedikitnya ada tiga kasus kematian tak langsung di China yang terjadi akibat keterlambatan penanganan medis seperti dialami dua balita dan satunya lagi pada orang tua yang bunuh diri di rumahnya yang sedang di-lockdown. (ant/dil/jpnn)

Selama pengetatan prokes antipandemi COVID-19 sejak bulan lalu sedikitnya ada tiga kasus kematian tak langsung di China yang terjadi akibat keterlambatan medis


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News