Waria Ogah Ditipu Politisi
Minta DPR Lindungi Mereka
Jumat, 23 Januari 2009 – 09:12 WIB
Karena itu, meski hari pemungutan suara Pemilu 2009 makin dekat, Yuli dan teman-temannya sesama waria belum mengambil sikap. ’’Sementara ini, kami kembalikan ke teman-teman sendiri. Tapi, kalau nanti ada yang janjinya konkret, mungkin saja kami mau mendukung,’’ katanya.
Baca Juga:
Di gedung parlemen, belasan wakil Forum Komunikasi Waria Se-Indonesia itu diterima sejumlah anggota komisi IX. Di antaranya, Rudianto Tjen (FPDIP), Sonny Sumarsono (FPDIP), dan Rustam Effendy (FPAN). Mereka menerima sejumlah rekomendasi yang dihasilkan Pertemuan Nasional I Waria, 18–23 Januari 2009, di Tapos, Jawa Barat.
"Kami minta DPR mendesak pemerintah agar menjamin perlindungan hukum bagi waria,’’ kata Ketua Forum Komunikasi Waria Wilayah Barat Merlin Sopian. Waria asal Malang itu mengungkapkan, sampai sekarang, waria tetap mengalami diskriminasi.
Praktiknya, lanjut Merlin, mencakup lapangan pekerjaan, pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, pelayanan administrasi kependudukan, serta kekerasan dari kelompok masyarakat, aparat kepolisian, dan Satpol PP. ’’DPR harus menyusun UU antidiskriminasi yang meliputi sebanyak-banyaknya dimensi, termasuk gender,’’ ujarnya. Saat ini memang sudah ada UU antidiskriminasi, tapi sebatas ras dan etnis.
JAKARTA – Gerilya caleg ke berbagai segmen masyarakat kian gencar. Semua komunitas sosial, tanpa terkecuali, asalkan memiliki basis massa yang
BERITA TERKAIT
- Ratusan Kader PDIP Semarang Lepas Kirab Obor Abadi Menuju Rakernas Jakarta
- PDIP Melanjutkan Kirab Obor Api Abadi Mrapen, Kali Ini Dilaksanakan di Kota Semarang
- Ngabalin Berkata Begini soal Grace Natalie & Juri Ardiantoro Jadi Stafsus Presiden Jokowi
- Setelah Bertemu Airlangga, Khofifah Bicara Dukungan PPP
- Bursa Pilkada 2024: Raffi Ahmad Berpasangan dengan Ridwan Kamil
- Bambang Pacul Sebut Api Abadi Mrapen akan Membakar Semangat Kader di Rakernas PDIP