Warning Pengprov TI ke KONI setelah Thamrin Marzuki Mundur dari Ketum PBTI

Warning Pengprov TI ke KONI setelah Thamrin Marzuki Mundur dari Ketum PBTI
Suasana pertandingan cabang olahraga Taekwondo di Popnas XV 2019. Foto: dokumentasi Kemenpora

jpnn.com, JAKARTA - Penundaan Musyawarah Nasional atau Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) mendapat penolakan dari berbagai daerah.

Penolakan itu didasari alasan bahwa penundaan akan menimbulkan persoalan di internal PBTI.

Munas PBTI 2023 sedianya digelar pada 4 September mendatang. Namun, munas itu ditunda setelah Ketua Umum PBTI 2019-2023 Thamrin Marzuki mengundurkan diri.

Thamrin menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Marciano Norman.

Selanjutnya, untuk sementara KONI menjadi caretaker yang menjalankan tugas ketua umum PBTI. Langkah itu ternyata justru menimbulkan persoalan baru.

Ketua Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia (Pengprov TI) Maluku Hengky Ricardo menyatakan seharusnya Munas PBTI 2023 tetap digelar sesuai jadwal, yakni pada 4-5 September mendatang.

“Kami dihadapkan kepada proses yang sangat mencekam karena Pak Thamrin mundur sebagai ketum PBTI dan calon ketum PBTI 2023-2027," ujar Hengky Ricardo di Jakarta, Kamis (31/8).

Hengky menyebut kondisi itu sangat memperihatinkan. Oleh karena itu, mayoritas pengprov TI pun menyampaikan sikap mereka.

Penundaan Musyawarah Nasional atau Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) memunculkan persoalan baru dan mendapat penolakan dari berbagai daerah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News