Wasekjen Demokrat Minta Jokowi Selamatkan Nyawa WNI yang Bunuh Majikan di Malaysia

jpnn.com, JAKARTA - Warga Negara Indonesia (WNI) asal Siantar, Provinsi Sumatra Utara, terancam hukuman mati di Pulau Penang, Malaysia, karena diduga membunuh majikannya yang tidak membayar penuh upahnya.
"Kepada Pemerintah RI Pak Jokowi, Menlu RI mohon perhatian lebihnya. Mana tahu jalan 'diplomasi' bisa menyelamatkan nyawanya," ujar Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon melalui akun twitter @jansen_jsp, Jumat (7/8).
Jonathan berasal dari Siantar. Dia bekerja di pabrik pengawetan daging di Kampung Selamat, Penang.
Selama bekerja di pabrik ini dia rajin dan berkelakuan baik. Dibuktikan dia sempat pulang ke Siantar pada 2018 kemudian kembali ke Malaysia dan diterima kembali kerja di pabrik tersebut.
Adapun kejadiannya, ujar Jansen, pada 19 Desember 2018 Jonathan meminta gaji kepada majikannya bernama Sia Seok Nee karena dia ingin pulang kampung ke Siantar untuk merayakan Natal dan Tahun Baru sekaligus mengadakan babtisan anaknya yang baru lahir di kampung.
Dia meminta majikannya untuk membayar penuh upahnya selama masa kerja satu tahun.
"Bukannya dibayar penuh sesuai perjanjian di awal masuk kerja dulu, dia malah dihina dan dicaci maki. Dan majikannya melemparkan sejumlah uang yang nilainya jauh dari yang dijanjikan ke muka Jonathan," katanya·
"Jonathan tidak bisa membendung emosinya. Tersulut amarah. Karena kesal Jonathan spontan mengambil parang daging yang tidak jauh dari mereka. Dan terjadilah kejadian pembunuhan terhadap Sia Seok Nee majikannya," katanya.
Wasekjen Demokrat Jansen Sitindaon minta Presiden Jokowi memberi perhatian lebih kepada kasus WNI asal Siantar yang ditahan karena membunuh majikannya di Malaysia
- Prabowo: Saya Dibilang Presiden Boneka, Dikendalikan Pak Jokowi, Itu Tidak Benar
- Polisi Kantongi Nama Pelaku Pembacokan Tewaskan Danang di Semarang
- Nyawa Danang Melayang Setelah Dibacok OTK di Semarang
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Cucu Bunuh Nenek di Karawang Demi Emas 100 Gram, Begini Kejadiannya
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi