Wasior jadi Kota Mati

Korban Bertambah, 29 Tewas

Wasior jadi Kota Mati
Foto: Dok JPNN/Radar Sorong
Dari musibah banjir bandang tersebut, Kepala Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua Barat Decky Ampnir mengatakan, pihaknya telah diperintahkan Gubernur Papua Barat,Bram O Atururi untuk tetap berada di Wasior untuk mengkoordinir tanggap darurat. Peristiwa ini merupakan bencana yang sangat memprihatinkan semua orang dan perlu perhatian serius.

Jajaran TNI/Polri mengirimkan personelnya untuk membantu proses evakuasi dan pembersihan di Wasior,Kabupaten Teluk Wondama,pasca diterjang banjir  bandang,Senin (4/10) sekitar pukul 08.30 Wit. Keberangkatan,personel TNI/Polri ini dibagi dua gelombang. Pantauan Radar Sorong, gelombang pertama diberangkatkan dengan KRI Kalakay dari dermaga Fasharkan TNI-AL Manokwari. Ikut sejumlah personel TNI-AD dan TNI-AL. Sedangkan gelombang kedua,diberangkatkan 50 persenel polisi dari Polres Manokwari dan Brimob dipimpin Kabag Ops,AKP Yohanes Panyuwa dengan menggunakan  kapal dari pelabuhan PPI (pangkalan pendaratan ikan) Sanggeng. 

Kepala Fasharkan TNI-AL Manokwari,Letkol  Laut (T) Eko Sunaryo kepada wartawan,kemarin menyatakan,pada hari pertama telah dikirim 1 tim kesehatan dan  sejumlah personel dipimpin langsung Dandim 1703 Letkol Kav Edward Sitorus. Dan,kemarin,kembali dikirim tim kesehatan dan personel TNI. ‘’Tim evakukasi dan tim pembersih,kita berangkatkan tadi pagi,’’ tukasnya.         

Sementara itu,aparat TNI/Polri dibantu warga sekitar bekerja keras membersihkan lumpur,kayu gelondongan serta bebatuan yang memenuhi dataran  Wasior. Informasi yang diterima Radar Sorong, pemerintah pusat dari  Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat  akan meninjau lokasi banjir bandang yang melanda Wasior.(lm)

MANOKWARI-  Korban bencana banjir bandang yang melanda kota Wasior,Kabupaten Teluk Wondama Selasa pagi lalu (4/10), terus  bertambah. Kepala

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News