Waspada! Hoaks Diprediksi Makin Meningkat Tahun Ini

jpnn.com, JAKARTA - PROI Worldwide menilai hoaks atau berita bohong diprediksi meningkat pada tahun ini, terutama terkait pandemi Covid-19.
Jaringan agensi humas dan komunikasi terkemuka di dunia itu mengeluarkan peringatan mengenai perkiraan peningkatan hoaks dan disinformasi pada 2022.
"Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari para ahli komunikasi di 50 negara, PROI memperkirakan peningkatan serangan informasi makin banyak dan krisis komunikasi juga meningkat terkait dengan disinformasi," ujar Partner PROI untuk Indonesia Jojo S. Nugroho dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (17/2).
Menurutnya, salah satu pemicu hoaks adalah meningkatnya penggunaan platform media sosial dan aplikasi bertukar pesan.
"Di mana informasi dapat dipublikasikan dalam hitungan detik,"ungkapnya.
Jojo menyebut secara umum, hoaks dan disinformasi akan sangat merusak reputasi organisasi manapun, terutama jika organisasi tersebut menjadi sasaran penyebaran berita palsu.
Pasalnya, hoaks dibuat dengan maksud untuk membentuk sebuah opini yang salah pada publik.
Menurut Jojo, profesi humas menekankan pentingnya memberikan informasi yang benar dan akurat, praktisi PR umumnya dianggap bertanggung jawab untuk memastikan bahwa informasi yang mereka sebarkan adalah benar.
PROI Worldwide menilai hoaks atau berita bohong diprediksi meningkat pada tahun ini, terutama terkait pandemi Covid-19.
- Hoaks Le Minerale Terafiliasi Israel, Pakar Menilai Ada Upaya Menjatuhkan Produk Lokal
- Gunung Semeru Erupsi Rabu Pagi, Tinggi Kolom Letusan 900 Meter di Atas Puncak
- Kemenkes Mengimbau Masyarakat Bersinergi Melawan Hoaks soal Imunisasi
- Gunung Marapi Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter
- Masih Berstatus Waspada, Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Tinggi Letusan 1.000 Meter
- Hoaks Titiek Puspa Meninggal Dunia, Inul Daratista Ungkap Kondisinya