Waspada! Kanker Payudara Bisa Muncul Lagi
Kanker payudara adalah pembunuh kanker terbesar kedua wanita Amerika, setelah kanker paru-paru.
American Cancer Society mengatakan setiap tahun, kanker ini didiagnosis pada 200.000 wanita dan beberapa pria dan membunuh sekitar 40.000 orang.
Sebagian besar kanker payudara dipicu oleh estrogen dan obat yang disebut penghambat hormon diketahui mengurangi risiko kekambuhan pada kasus tersebut.
Tamoxifen adalah pilihan terbaik, tapi obat baru yang disebut penghambat aromatase yang dijual sebagai Arimidex, Femara, Aromasin dan dalam bentuk generik melakukan pekerjaan dengan risiko lebih sedikit menyebabkan kanker rahim dan masalah lainnya.
Semakin lama wanita mengonsumi mereka, maka semakin rendah risiko terkena kanker kembali.
"Rekan-rekan saya dan saya mengatakan bahwa pada akhir lima tahun, para wanita membagi diri menjadi dua kelompok, yakni mereka yang tidak sabar untuk melepaskannya dan mereka yang takut untuk melepaskannya dan telah menoleransinya dengan baik," kata Dr. Eric Winer dari Dana-Farber Cancer Institute.
Dokter telah mengetahui bahwa kanker payudara bisa kembali dalam persentase korban selamat.
Bahkan setelah 5 tahun terapi endokrin adjuvant, wanita dengan kanker payudara stadium lanjut ER-positif masih memiliki risiko kekambuhan dan kematian akibat kanker payudara yang paling lama setidaknya selama 20 tahun setelah diagnosis asli.
Wanita dengan kanker berisiko rendah memiliki tingkat kekambuhan 15 dan 20 tahun kemudian
- Lewat #SELANGKAH 2024, SILO Dukung Transformasi Layanan Kesehatan di Indonesia
- RS Siloam Targetkan Skrining Kanker Payudara Gratis untuk 50 Ribu Wanita
- Cara Efektif Melawan Kanker Payudara dengan Tes Mutasi Genetik BRCA
- Siloam Lanjutkan Program SELANGKAH di 2024, Dukung Deteksi Kanker Payudara
- 3 Manfaat Susu Kedelai, Bikin Penyakit Kronis Ini Tidak Berkutik
- Bulan Kesadaran Kanker Payudara, Siloam Hospitals Group Gelar SELANGKAH