Waspada, Kerja tak Kenal Waktu Bisa Sebabkan Hal ini

Waspada, Kerja tak Kenal Waktu Bisa Sebabkan Hal ini
Stres kerja. Foto: Pixabay

jpnn.com - Untuk memenuhi tuntutan bisnis, orang seperti bekerja tanpa mengenal waktu.

Bila pekerjaan bersifat target-basis, kita akan terus berusaha memenuhi target meskipun durasi kerja sudah melebihi delapan jam.

Bahkan di rumah pun ponsel selalu aktif agar kita selalu siap jika sewaktu-waktu diminta menyelesaikan pekerjaan. Ketika tahun ini target kita tercapai, tahun depan target akan ditingkatkan. Begitu seterusnya.

Inikah yang Anda alami selama ini? Mendedikasikan hidup Anda terutama untuk pekerjaan, sehingga kesulitan menikmati kehidupan pribadi? Merasa hidup Anda menjadi tidak berkualitas, karena kurang tidur dan selalu merasa kelelahan?

Penelitian baru di Eropa mendorong kita untuk beristirahat dari pekerjaan dan menetapkan batasan antara kehidupan pribadi dan profesional, setelah menemukan bahwa kegagalan untuk melakukannya bisa menyebabkan kelelahan.

Dilakukan oleh Ariane Wepfer dan rekan dari Universitas Zurich di Swiss, penelitian ini mengamati 1.916 karyawan dari berbagai sektor di negara-negara berbahasa Jerman.

Sebagian besar peserta menikah (70,3 persen), 55,8 persen adalah laki-lak dan usia rata-rata kelompok tersebut adalah 42,3 tahun. Setengah bekerja 40 jam atau lebih per minggu (50,1 persen).

Para peserta diminta untuk mengambil bagian dalam sebuah studi online yang melihat seberapa baik mereka mampu mengelola batas antara pekerjaan dan kehidupan non-kerja mereka, misalnya, seberapa sering mereka bekerja di rumah, seberapa sering mereka bekerja di akhir pekan dan seberapa sering mereka memikirkan pekerjaan selama mereka libur.

Bila pekerjaan bersifat target-basis, kita akan terus berusaha memenuhi target meskipun durasi kerja sudah melebihi delapan jam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News