Waspada Penjualan Daging Oplosan

Waspada Penjualan Daging Oplosan
Waspada Penjualan Daging Oplosan
DEPOK-Tingginya permintaan volume daging sapi segar selama Ramadan dan akan semakin meningkat jelang Idul Fitri dengan kenaikan 300 persen dengan dari kebutuhan normal, membuat Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kota Depok gencar melakukan pengawasan. Guna menangkal peredaran daging oplosan.

”Ini tindakan preventif. Apalagi, beberapa hari lalu kami menemukan ayam berformalin beredar di salah satu pasar tradisional. Pedagangnya kabur, sedangkan ayam itu tengah kami periksa di laboratorium,” terang Kepala Bidang Peternakan, Distanak Kota Depok, Faisal Sagala. Tim monitoring ini, sambung dia melakukan pengawasan mulai tahapan pemotongan hewan sampai pada tingkat penjualan.

Terkait penjualan daging oplosan, Faisal mengaku memang patut diwaspadai. Pasalnya modus penjualan daging oplosan ini tidak kentara. Pelakunya biasanya menjual langsung daging kepada pedagang. ”Kebanyakan pedagang daging oplosan ini menjual di bawah harga pasar. Itu yang patut diwaspadai calon pembeli. Jangan percaya dengan penjual daging murah,” cetusnya.

    

Dibeberkan juga, pengawasan terhadap peredaran daging dilakukan berjenjang mulai dari pemilihan hewan potong di lokasi Rumah Potong Hewan (RPH), tata cara pemotongan, pemisahan daging sampai dikirim ke lokasi penjualan. Di pasar tradisional juga dilakukan pengawasan. ”Langkah lainnya, sosialisasi tanda daging sehat kepada konsumen,” tambahnya juga.

DEPOK-Tingginya permintaan volume daging sapi segar selama Ramadan dan akan semakin meningkat jelang Idul Fitri dengan kenaikan 300 persen dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News