Waspada, Polusi Udara Picu Kebotakan

Waspada, Polusi Udara Picu Kebotakan
Ilustrasi kebotakan pada rambut. Foto: Ist

jpnn.com - Paparan polusi udara dikenal dapat meningkatkan risiko penyakit serius, seperti kanker, serta gangguan lever dan paru-paru. Namun rupanya, kualitas udara yang buruk juga bisa berdampak langsung pada kesehatan rambut, bahkan menyebabkan kebotakan. 

Hal tersebut terungkap dalam penelitian terbaru yang mengaitkan efek polusi udara pada kebotakan rambut.

Polusi udara dan risiko kebotakan

Tim peneliti yang dipimpin oleh Hyuk Chul Kwon dari Future Science Research Center di Korea Selatan tersebut ingin mengetahui apa yang terjadi ketika sel-sel di folikel rambut secara konsisten terpapar polutan udara. Sel-sel ini disebut human follicle dermal papilla cells (HFDPCs) atau sel papilla dermal folikel manusia. 

‘Materi partikulat’ atau dalam bahasa awam disebut partikel polusi adalah istilah yang menggambarkan campuran partikel padat dan tetesan cairan kecil. Partikel ini terbuat dari berbagai bahan kimia yang dapat dihirup orang. Beberapa partikel ini diduga dapat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan. 

Dalam penelitian tersebut, Kwon dan rekannya mengekspos HFDPCs pada partikel debu dan diesel mirip PM10. Sebagai informasi, partikel PM10 adalah partikel yang dapat dihirup, dengan diameter yang umumnya 10 mikrometer atau lebih kecil.

Setelah 24 jam, tim menggunakan analisis Western Blotting untuk memeriksa kadar beberapa protein setelah terpapar partikel. Hasilnya, paparan PM10 dan partikel diesel menurunkan kadar protein yang berperan dalam pertumbuhan rambut, yang disebut beta-catenin.

Selain itu, debu dan diesel seperti PM10 menurunkan tingkat protein lain terkait pertumbuhan rambut dan retensi rambut. Protein-protein ini adalah cyclin D1, cyclin E, dan CDK2. Semakin banyak polusi yang diekspos oleh para peneliti, semakin banyak protein ini berkurang.

Kualitas udara yang buruk juga bisa berdampak langsung pada kesehatan rambut, bahkan menyebabkan kebotakan.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News