Waspadai Calon KPK Pembela Jaksa dan Polisi

ICW: Sulit Bersihkan Institusi Hukum Jika Terpilih

Waspadai Calon KPK Pembela Jaksa dan Polisi
Waspadai Calon KPK Pembela Jaksa dan Polisi
JAKARTA - Indikasi adanya seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang "sengaja" diloloskan, nampaknya semakin menguat. Indonesia Corruption Watch (ICW) mewaspadai indikasi adanya calon pimpinan KPK yang berlatar belakang ataupun pembela kepolisian jaksa, akan diloloskan dalam fit and proper test di DPR.

"Ada calon pimpinan KPK memiliki preferensi (membela) kepada polisi dan jaksa," kata Febri Diansyah, peneliti ICW dalam diskusi bertema mencari pimpinan KPK yang berani mati di gedung DPR RI, Jakarta, kemarin (11/8).

Menurut Febri, indikasi baru itu menambah rangkaian isu lama yang muncul dalam seleksi pimpinan KPK. Saat seleksi calon pimpinan KPK memasuki tahap awal, muncul isu adanya calon pimpinan KPK yang sengaja diloloskan atas "titipan" istana. Menurut Febri, hal itu merupakan upaya untuk mendeligitimasi panitia seleksi KPK dalam kinerjanya. "Itu ditutup Pansel dengan langsung menetapkan 12 nama awal dari 134 nama yang ada," kata Febri.

Dari 12 nama itu, kini telah diperas pansel KPK menjadi 7 nama saja. Nah, dari nama itu, ICW menduga adanya calon yang memiliki pandangan untuk membela dua institusi hukum itu. Saat ini, terdapat nama Chairul Rasyid (mewakili Polri), dan Sutan Bagindo Fahmi (Jaksa) terdapat dalam tujuh nama itu. Febri menilai ada calon lain di luar kedua nama itu memiliki pretensi atas kepolisian dan kejaksaan. "Jika mereka lolos, hal itu bisa mengkerdilkan posisi pansel KPK," kata Febri.

JAKARTA - Indikasi adanya seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang "sengaja" diloloskan, nampaknya semakin menguat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News