Waspadai Dumping Sepatu Tiongkok

Waspadai Dumping Sepatu Tiongkok
Waspadai Dumping Sepatu Tiongkok
JAKARTA- Para produsen sepatu lokal berharap kebijakan pengetatan impor alas kaki yang berlaku sejak 1 Februari lalu dapat berjalan efektif. Setidaknya kebijakan itu akan dapat meredam strategi dumping sepatu Tiongkok yang telah menguasai 30 persen pasar dalam negeri.

   

"Bea Cukai harus benar-benar memeriksa nomor HS (harmonized system) produk impor dan nilai sepatunya agar penyelundupan semi ilegal bisa dikurangi," ujar Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Edi Wijanarko di gedung Depperin kemarin. Saat ini 60 persen pasar dalam negeri dikuasai oleh sepatu-sepatu impor, dari jumlah itu separuhnya atau 50 persen didatangkan dari Tiongkok.

   

Pihaknya mengaku saat ini sedang mengawasi strategi dumping (menjaula dengan harga lebih rendah dibanding di negaranya) produk-produk sepatu asal Tiongkok. Dari tinjauan awal, diperkirakan produsen sepatu Tiongkok menerapkan harga lebih murah hingga 33 persen dibanding produk lokal. "Mereka cenderung akan melakukan strategi banting harga. Kalau dipikir mereka memang rugi, tapi ternyata bisa untung karena disana ada tax rebate (potongan pajak)," tukasnya.

    

Eddy mengatakan, hal itu tidak terlepas dari kebijakan potongan pajak (tax rebate) sebesar 17 persen oleh pemerintah Tiongkok. Dua bulan mendatang, dia memperkirakan, produk sepatu asal Tiongkok akan masuk secara besar-besaran. Yaitu ketika permintaan sepatu dalam negeri mulai menanjak (high season). "Pola masuknya bisa bermacam-macam mulai dari pemalsuan nomor HS, atau penyelundupan melalui pelabuhan-pelabuhan tikus," ungkapnya.

    

JAKARTA- Para produsen sepatu lokal berharap kebijakan pengetatan impor alas kaki yang berlaku sejak 1 Februari lalu dapat berjalan efektif. Setidaknya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News