Waswas Dipraperadilankan, Kejagung Belum Mau Tahan TSK Korupsi Merpati
jpnn.com - JAKARTA - Kejaksaan Agung menggarap dua tersangka (TSK) korupsi penjualan tiket pesawat PT Merpati Nusantara Airlines 2009 sampai dengan 2012.
Dua tersangka itu adalah Hendro Cahyono, mantan Distrik Manager Jakarta PT MNA, dan Bambang Prajoko, mantan Administration and Account Manager Distrik Jakarta PT MNA.
Namun usai digarap, dua tersangka itu tak dijebloskan ke tahanan.
Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung Widyo Pramono menegaskan, penahanan kedua tersangka menunggu timing yang tepat. "Penahanan itu soal waktu, tunggu timing yang tepat," ujarnya, Selasa (29/9) sore di kantor Kejagung.
Mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah itu beralasan penyidik harus cermat dan hati-hati dalam melakukan penahanan. "Ini bukan takut, tapi harus hati-hati, harus cermat dan harus tepat," katanya.
Menurut dia, dukungan alat bukti harus prima sehingga tidak ada peluang untuk dipraperadilankan. "Sudah siap, sudah rapi saja masih dipraperadilankan kok," katanya.
Misalnya, ia mencontohkan, mantan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Udar Pristono yang pernah mempraperadilankan Kejagung. "Kasus Udar contohnya, penggeledahan dipraperadilankan penetapan tersangka dipraperadilankan," beber Widyo.
Dari Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Amir Yanto mengatakan, dua tersangka yang diperiksa pada Selasa (29/9) itu dicecar soal tugas dan kewenangan mereka di PT MNA.
JAKARTA - Kejaksaan Agung menggarap dua tersangka (TSK) korupsi penjualan tiket pesawat PT Merpati Nusantara Airlines 2009 sampai dengan 2012.
- Brigjen Mukti Sampai Terbang ke Bali Gerebek Pabrik Narkoba yang Dikelola 3 WNA
- Imigrasi Amankan 2 WNA Prancis Menyambi Jadi Instruktur Yoga Ilegal di Bali
- Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1 Kilometer
- AKSARA Research: Pengangguran Jadi Masalah Serius di Kota Pekanbaru
- Padamkan Kebakaran Kapal di Penjaringan, Gulkarmat Turunkan 12 Branwir & 60 Personel
- Bule Australia Penganiaya Sopir Taksi Dideportasi dari Bali