Wayang
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Minggu, 04 Juli 2021 – 11:16 WIB

Ilustrasi. Foto: Zeynita Gibbons/Antara
Masyakat Jawa pada dasarnya sangat toleran, seperti yang disimpulkan Anderson. Namun, pada titik tertentu mereka bisa sangat "cruel and violent", bengis dan keras, tidak segan menumpahkan darah seperti yang terjadi dalam Baratayuda.
Itulah yang bisa menjelaskan mengapa terjadi pembunuhan masal pada 1965. Dan, kekerasan semacam itu masih berpotensi terjadi lagi pada masa-masa mendatang. (*)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Pasopati yang menjadi andalan Arjuna membelah dada Karna. Arjuna menangis. Karna mati dengan tersenyum.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Memaknai Peperangan di Padang Kurusetra Dalam Epos Mahabarata
- Pesan Megawati di Acara Wayang, Hasto: Tahun Ini, PDIP Menghadapi Vivere Pericoloso
- Sosialisasi Empat Pilar MPR, Lestari Moerdijat Hadirkan Pertunjukan Wayang Kulit
- Hari Wayang, Kiai Paox Iben Sebut Kebudayaan Jembatan antara Pemerintah dan Rakyat
- KPK Panggil Bos PT Kereta Api Properti Manajemen
- Belangkon Merah