WhatsApp Dikecam Belanda dan Kanada
Rabu, 30 Januari 2013 – 10:47 WIB

WhatsApp Dikecam Belanda dan Kanada
Bahkan sejumlah pengguna membayar biaya pada developer USD 0,99 atau Rp 9500 per tahun, sedangkan yang lain hanya dikenakan satu kali biaya saat mengunduh aplikasi ini. Hal itu membuat WhastApp lebih populer dibandingkan layanan pesan SMS dan MMS.
Baca Juga:
Saat pengunduhan, pengguna dimintai izin untuk membagi kontak mereka sehingga piranti lunak WhatsApp dapat mengidentifikasi teman atau kontak yang sudah mendaftar lebih dulu.
Seperti dilansir BBC (29/1), tim penyidik mengatakan semua data dikirim ke server dan disimpan, termasuk data kontak yang tidak memiliki WhatsApp di ponsel mereka. Praktik ini bertentangan dengan hukum privasi Kanada dan Belanda, yang mengatakan bahwa informasi hanya bisa disimpan dalam jangka waktu tertentu hanya untuk tujuan identifikasi.
Kedua lembaga menambahkan bahwa pengembang aplikasi mengambil langkah untuk menjawab kekhawatiran mereka. Hal ini meliputi pengenalan sistem sandi untuk mencegah pihak lain mengintip pesan yang dikirimkan melalui jaringan wi-fi tak terproteksi, dan penerapan proses identifikasi yang lebih keras untuk mempersulit peretas memasuki akun pengguna dan mengirim pesan dari akun tersebut. (Esy/jpnn)
NEDERLAND--Aplikasi pesan WhatsApp menuai kritik setelah penyelidikan bersama oleh regulator Belanda dan Kanada. Pasalnya, ketika pengguna mengunduh
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ary Ginanjar Menilai Jakarta Pionir Manajemen Talenta Berbasis AI di Indonesia
- Gerak Cepat, Telkomsel Pulihkan Layanan Jaringan Internet saat Listrik Mati di Bali
- Wikipedia Berencana Memanfaatkan AI Untuk Memudahkan Editor dan Moderator
- Mark Zuckerberg Mengumumkan Pencapaian Jumlah Pengguna WhatsApp
- DTI-CX 2025 Sebagai Upaya Indonesia Menuju Masa Depan Digital
- Lewat Aplikasi Ini, Perjalanan Dinas Bisa Lebih Terstruktur dan Transparan