Who Are We?
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Bangsa Singapura yang mayoritas China dengan jumlah sekitar empat juta jiwa telah menjadi bukti keajaiban dunia.
Dari sebuah bangsa yang terbelakang pada 1970-an sekarang menjadi bangsa paling maju dan paling makmur di dunia.
Lee Kuan Yew telah mendesain pembangunan karakter bangsa dengan tangan besi untuk memperkuat jati diri bangsa yang menjadi modal utama dalam persaingan ekonomi internasional.
Indonesia punya mimpi besar untuk mencapai pendapatan perkapita USD 10 ribu pada 2029.
Saat ini Indonesia masih berkutat di angka USD 4.200 masih jauh ketinggalan dibanding Singapura yang hampir mencapai USD 60 ribu dan Malaysia yang sekarang sudah mencapai USD 10 ribu.
Menemukan identitas yang jelas di tengah kebhinekaan menjadi prasyarat penting untuk mengejar mimpi itu. (*)
Dalam bukunya Who Are We: The Challenges to America’s National Identitiy, Huntington mengatakan identitas nasional Amerika berada dalam bahaya.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cak Abror
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- Amnesty International: Praktik Otoriter dan Pelanggaran HAM Menguat di Indonesia
- Menteri Karding Siapkan Strategi soal Lonjakan Pekerja Migran Ilegal ke Myanmar-Kamboja
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia