WHO Enggan Dukung Travel Ban untuk Tiongkok

WHO Enggan Dukung Travel Ban untuk Tiongkok
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan larangan penerbangan dan perdagangan dengan China akan menciptakan trauma. (AP: Jean-Christophe Bott via Keystone)

Warga boleh saja merasa khawatir, katanya, namun tidak ada alasan 'untuk takut dan panik".

Maskapai penerbangan internasional, termasuk Qantas di Australia telah menghentikan atau mengurangi penerbangan ke kota-kota besar di Tiongkok.

Hari Sabtu, Qantas mengumumkan akan menghentikan penerbangan ke Daratan Tiongkok dari tanggal 9 Februari sampai 29 Maret 2020.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison juga mengumumkan bahwa Australia sudah meningkatkan peringatan perjalanan ke tingkat 4 - yaitu jangan bepergian - ke seluruh kawasan Daratan Tiongkok.

Sudah 42 negara yang secara resmi melaporkan pembatasan perjalanan dan perdagangan dengan Tiongkok karena merebaknya virus corona, namun Dirjen WHO Dr Ghebreyesus mengatakan larangan itu harus dilakukan untuk jangka pendek, terbatas dan dikaji lagi secara teratur.

Maskapai Penerbangan Hong Kong Cathay Pacific hari Selasa (4/2/2020) mengatakan akan mengurangi kapasitas penerbangan sebesar 30 persen untuk masa dua bulan ke depan, termasuk 90 persen penerbangan ke daratan utama Tiongkok.

WHO Enggan Dukung Travel Ban untuk Tiongkok Photo: Peta penyebaran virus corona di Tiongkok per tanggal 30 Januari 2020. (Supplied: John Hopkins University)

 

684 orang sembuh

Sementara itu Tiongkok mengatakan akan menyambut baik tawaran bantuan dari Amerika Serikat guna memerangi penyebaran virus corona, sehari setelah menuduh Washington 'menakut-nakuti' dunia.

Walau kasus virus corona sudah memakan korban paling sedikit 425 orang tewas dan menulari lebih dari 20 ribu orang, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih enggan mendukung larangan perjalanan dan perdagangan dengan China diterapkan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News