WHO: Kasus COVID 10 Minggu Terakhir Lebih Banyak Dibanding Jumlah Sepanjang Tahun 2020

WHO: Kasus COVID 10 Minggu Terakhir Lebih Banyak Dibanding Jumlah Sepanjang Tahun 2020
Meski dianggap tidak terlalu parah, Omicron telah menyebabkan kasus virus corona meroket. (AP: Michael Probst)

Negara berpenduduk 5,8 juta jiwa itu dalam beberapa pekan terakhir mengalami lebih dari 50.000 kasus baru setiap hari, tetapi jumlah pasien di unit perawatan intensif telah menurun.

“Sekarang bukan waktunya untuk mengangkat semuanya sekaligus. Kami selalu mendesak — selalu mendesak — kehati-hatian dalam menerapkan intervensi serta mencabut intervensi tersebut secara mantap dan perlahan, selangkah demi selangkah,” kata Maria Van Kerkhove, Pimpinan teknis WHO tentang COVID-19.

'Jangan hanya membabi buta mengikuti negara lain'

Dr Michael Ryan, kepala kedaruratan WHO, mengatakan negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang lebih tinggi "memiliki lebih banyak pilihan" apakah mereka mau melonggarkan pembatasan, tetapi mereka juga harus menilai faktor-faktor epidemiologi mereka saat ini, misalnya populasi berisiko, kekebalan dalam populasi, dan akses. perawatan kesehatan untuk memerangi pandemi.

"Setiap negara harus menemukan pijakannya, tahu di mana ia berpijak, tahu ke mana ia ingin pergi, dan memetakan jalannya ... Anda dapat melihat apa yang dilakukan negara lain. Tapi tolong jangan hanya mengikuti secara membabi buta apa yang dilakukan negara-negara lain. ," kata dr. Ryan.

Dia juga menyatakan keprihatinan bahwa ada "tekanan politik yang mengakibatkan orang-orang di beberapa negara membuka diri sebelum waktunya sehingga akan mengakibatkan penularan yang tidak perlu, penyakit parah yang tidak perlu, dan kematian yang tidak perlu."

Sementara itu, Dr Van Kerkhove juga mengatakan sekelompok ahli yang dibentuk tahun lalu untuk melihat munculnya patogen baru seperti virus corona – dan menilai asal-usulnya – diperkirakan akan mengeluarkan laporan “dalam beberapa minggu mendatang.”

Dia mengatakan kelompok itu, yang dikenal dengan akronim SAGO, telah mengadakan beberapa pertemuan sejak akhir November.

Dia mengatakan kelompok itu akan melihat studi epidemiologi awal dan "pemahaman kami saat ini tentang asal-usul pandemi khusus ini, dibangun berdasar misi ke Tiongkok sebelumnya dan hasil kerja sama dengan para ilmuwan Tiongkok."

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan 90 juta kasus COVID-19 telah dilaporkan sejak varian Omicron diidentifikasi 10 minggu lalu

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News