Wilayah Yang Diduga Dicaplok Kaya Timah dan Migas

Pemerintah Tetap Santai, Sebut Tidak Ada Penyerobotan

Wilayah Yang Diduga Dicaplok Kaya Timah dan Migas
Menko Polhukam Djoko Suyanto menggelar rapat koordinasi polhukam di Jakarta, Senin, (10/10). Hadir dalam rakor tersebut Menlu Marty Natalegawa, Mendagri Gamawan Fauzi, Menhan Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono. Foto : Arundono/JPNN
JAKARTA - Pemerintah terus berkelit terhadap ancaman pencaplokan wilayah NKRI oleh Malaysia di Dusun Camar Wulan (Camar Bulan), Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Sikap pemerintah ini kian membuat DPR gemas. Sebab, menurut anggota dewan kawasan ini kaya akan sumber daya alam (SDA) minyak, timah, dan gas bumi.

Paparan terhadap kekayaan alam yang terkadung di kawasan Camar Wulan ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi I T.B. Hasanuddin. Dia menuturkan, Indonesia tidak boleh lengah terhadap ancaman Malaysia yang berusaha menyerobot wilayah NKRI. Kekayaan alam ini juga terdapat di Tanjung Datu, tidak jauh dari Camar Wulan.

Anggota dewan dari PDIP itu menuturkan, sumber daya alam itu bisa hilang direbut Malaysia jika Indonesia kalah dalam meja perundingan. Merujuk pada pengalaman diplomatik dengan Malaysia, merah putih sering kalah. Kasus yang masih belum hilang diantaranya adalah, direbutnya pulau Sipadan dan Ligitan oleh Malaysia pada 2002 silam.

Mumpung masih belum jauh, Hasanuddin berharap pemerintah harus bergerak cepat. Selain mengandalkan upaya diplomasi di meja perundungan, dia mendesak pemerintah untuk mendatangi langsung wilayah berpenduduk 1.883 jiwa itu. Jika memang ada beberapa patok perbatasan yang rusak dan tergerus ombak, harus segera diperbaiki. "Begitu pula jika ada patok yang dibengkokkan, harus diluruskan kembali sesuai dengan peta perbatasan yang ada sebelumnya," kata dia di Jakarta kemarin (10/10).

JAKARTA - Pemerintah terus berkelit terhadap ancaman pencaplokan wilayah NKRI oleh Malaysia di Dusun Camar Wulan (Camar Bulan), Desa Temajuk, Kecamatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News