Wilayah yang Mengalami Krisis Air di Kabupaten Serang Meluas

Wilayah yang Mengalami Krisis Air di Kabupaten Serang Meluas
Warga meninjau saluran irigasi di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa yang kekeringan, kemarin. Foto: Daru/Radar Banten

jpnn.com, SERANG - Krisis air akibat kekeringan di wilayah di Kabupaten Serang, Banten, mencapai 17 desa dari sepuluh kecamatan. Sebelumnya, hanya sepuluh desa dari enam kecamatan yang melaporkan krisis air bersih dan membutuhkan bantuan pendistribusian air kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Data tambahan, desa yang meminta bantuan pengiriman air bersih itu berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Albantani yang sudah dikoordinasikan dengan BPBD.

Kabag Umum PDAM Tirta Albantani Arif Setiawan mengatakan, pihaknya menerima surat permohonan bantuan air bersih dari beberapa desa di beberapa kecamatan.

“Sudah tujuh desa dari empat kecamatan yang suratnya ke kami meminta bantuan pendistribusian air bersih,” ungkap Arif dilansir Radar Banten, Senin (5/8).

BACA JUGA: Ribuan Orang Terancam Krisis Air

Ketujuh desa itu, diungkapkan Arif, di antaranya Desa Bojonegara dan Desa Wadas, Kecamatan Bojonegara serta Desa Gunungsari, Kecamatan Gunungsari. Menindaklanjuti permohonan bantuan air bersih, pihaknya mendistribusikan bantuan air ke tujuh desa tersebut. “Sedikitnya 20 tangki air kami distribusikan setiap hari,” ungkapnya.

Terkait itu, Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang Rachmat mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan PDAM Tirta Albantani tentang pembagian wilayah pendistribusian bantuan air bersih ke desa-desa yang melaporkan krisis air bersih.

“Kalau PDAM menyesuaikan wilayah jaringan yang sudah berlangganan dengan mereka,” terangnya.

Krisis air akibat kekeringan di wilayah di Kabupaten Serang, mencapai 17 desa dari sepuluh kecamatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News