Wisman Suka Bertani, Bikin Tempe dan 'Nasi Goreng Rasa Seribu'

Wisman Suka Bertani, Bikin Tempe dan 'Nasi Goreng Rasa Seribu'
Pesona Indonesia. Foto ilustrasi: Kemenpar.go.id

“Ya, rasanya macam-macam dan beda-beda tergantung tuan rumahnya. Dan itu justru menjadi kekhasan serta keunikan. Masing-masing tamu akan merasakan sesuatu yang berbeda dengan yang lainnya,” tambah Sardi yang pensiunan pegawai hotel.

Wisatawan mancanegara (wisman) sangat senang tinggal di Kebonagung. “Mereka menikmati sekali berbaur dengan warga. Ikut bikin tempe dari kedelai yang dibungkus daun atau membuat emping mlinjo. Kalau malam belajar gamelan atau jathilan. Sekarang kami benar-benar siap untuk menerima tamu. Warga semakin sadar wisata,” tegas Erri Setyawan, tokoh muda Pokdarwis Kebonagung.

Menpar Arief Yahya gembira melihat perkembangan kreatif warga Jogja yang semakin dahsyat. Kesadaran sebagai destinasi wisata semakin tinggi, sehingga menjadi business opportunity. "Di pariwisata itu ada creative value dan financial value. Paling baik, keduanya harus balance," kata Arief Yahya yang Mantan Dirut PT Telkom itu.

Jogja akan terus berkembang industri pariwisatanya, jika menggunakan digital online system. Kemenpar mempersilakan untuk bergabung dengan ITX Indonesia Tourism Xchange, untuk selling platformnya. Mereka akan langsung terkoneksi dengan global market dan semua travellers dari mana saja. "Silakan bergabung, semua free," ajak Arief Yahya.(jpnn)


Lingkungan Kebonagung, Imogiri, Bantul, 20 kilometer dari Kota Yogya, masih dominan dengan sawah. Suasana pedesaan khas Yogya begitu terasa.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News