WNA Gantung Diri di RS IMC

WNA Gantung Diri di RS IMC
WNA Gantung Diri di RS IMC

Korban memilih bunuh diri diduga karena penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh.  Berdasarkan riwayat medis di rumah sakit, Arnel di rawat sepekan terakhir karena penyakit paru. ”Keterangan dari rumah sakit, Arnel sirawat karena penyakit paru,” ujarnya.

Menurut Budi, dugaan Asrnel bunuh diri makin kuat karena di ruangan tempat dirawat didapati secarik kerta yang ditulis oleh almarhum. Isi kertas tersebut bertulis, Jangan panik, hubungi Sunny.

Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui Sunny merupakan nama dari rekan Karnel yang juga berprofesi sebagai guru di Sekolah Mentari.  

Saat ditemukan, jasad almarhum  menngunakan kaos lengan pendek berwarna abu-abu dipadu dengan celana pendek motif kotak berwarna hijau. Saat tergantung, tubuh korban tidak lagi tersambung dengan infus.

Di tangan kiri tersemar gelang pasien bertulis nama lengkap almarhum, beserta dokter yang menangani korban.  “Dugaan korban tewas gantung diri. Saat ini jasadnya dibawa ke RS Fatmawati untuk otopsi,” katanya.

Sementara itu, saat INDOPOS menghubungi RS IMC Bintaro, salah satu staf bernama Umi mengaku, belum dapat memberikan komentar lebih jauh atas kejadian dugaan bunuh diri yang dilakukan warga negara Filipina di ruang VIP Flamboyan pada Senin (29/9) dinihari.

Umi menjelaskan yang berwenang untuk memberikan penjelasan kepala ruang yang saat ini sedang tidak berada di IMC. “Besok (hari ini, red) saja telepon lagi. Saya tidak bisa jelaskan lebih jauh karena bukan kewenangan kami,” ujarnya. (fin)


TANGSEL – Seorang warga negara Filipina bernama Arnel Santillan, 34, ditemukan tewas gantung diri di ruang inap VIP Flamboyan Rumah Sakit Insan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News