WNI dari Wuhan Adalah Saudara Kita Semua, Jangan Ditolak

WNI dari Wuhan Adalah Saudara Kita Semua, Jangan Ditolak
Petugas medis memeriksa kesehatan WNI dari Wuhan, RRT, setibanya di Pangkalan Udto:ara Raden Sajad, Pulau Natuna, Kepulauan Riau. Foto : Antara/HO-Kementerian Luar Negeri RI

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 238 WNI dikarantina selama kurang lebih 14 hari di pangkalan militer TNI di Natuna pascadipulangkan dari Wuhan yang menjadi kota endemik virus corona. 

Namun, sebagian warga Natuna, Kepulauan Riau, sempat menolak kehadiran para WNI tersebut di wilayah mereka.  

Menanggapi itu, anggota Komisi I DPR Dave Akbarsyah Fikarno alias Dave Laksono menyatakan persoalan ini terjadi karena kurangnya komunikasi dari pihak terkait kepada masyarakat.

"Sebenarnya ini bukan wilayah Komisi I, akan tetapi karena menggunakan fasilitas TNI akhirnya menjadi ruang lingkup Komisi I juga. Kalau saya melihatnya ini kurangnya komunikasi saja baik dari Kemenkes, terus dari instansi militer juga kepada masyarakat," kata Dave saat dihubungi JPNN.com.

Dave yang juga salah satu ketua Partai Golkar itu mengaku mendapatkan informasi dari wakil bupati, bupati, ketua DPRD, wakil ketua DPRD setempat yang semuanya menanyakan alasan memilih WNI dikarantina ke Natuna.

Sebab, lanjut Dave, sebelumnya tidak ada pemberitahuan dan sosialisasi maupun pelibatan masyarakat dari dinas kesehatan maupun rumah sakit setempat. 

"Jadi (seharusnya) dijelaskan dulu mereka terbang ke bandara, dari bandara dibawa ke hanggar, di hanggar juga jauh dari masyarakat," ujarnya.

Dave menambahkan perlu dijelaskan pula kalau virus corona itu tidak akan bisa menular kepada orang di luar dua meter dari yang membawa virus.

Sebagian warga Natuna sempat menggelar aksi demo menolak kehadiran para WNI yang dievakuasi dari Wuhan China yang menjadi kota endemik virus corona.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News