WNI di Amerika Serikat: Rasisme Makin Terasa Sejak Trump Berkuasa

WNI di Amerika Serikat: Rasisme Makin Terasa Sejak Trump Berkuasa
Para pengunjuk rasa membakar bendera Amerika untuk memprotes kematian George Floyd di dekat Gedung Putih di Washington. (AP: Alex Brandon)

Aksi unjuk rasa dan kerusuhan yang terjadi di berbagai kota di Amerika Serikat memasuki hari keenam sebagian disebabkan karena kebijakan dan berbagai penyataan Presiden Donald Trump sebelumnya.

  • Bermula dari warga kulit hitam George Floyd yang tewas di tangan polisi kulit putih di Minneapolis
  • Presiden Trump sempat diungsikan ke bunker bawah tanah di Gedung Putih
  • Tentara dan National Guards sudah dikerahkan untuk mengamankan situasi

 

Pengamatan tersebut disampaikan oleh Didi Prambadi, wartawan senior asal Indonesia yang tinggal di kota Philadelphia, Amerika Serikat, dalam percakapan dengan wartawan ABC Indonesia Sastra Wijaya, hari Senin (1/6/2020).

"Sikap rasialis makin terasa di kalangan rakyat biasa sejak Trump berkuasa," kata Didi yang sekarang mengelola penerbitan bernama Indonesian Lantern, majalah online dalam bahasa Indonesia untuk komunitas Indonesia di sana.

"Pernyataan yang dikeluarkan Trump selalu memberi angin bagi kaum supremasi putih. Dan menyudutkan warga kulit hitam dan minoritas," tambah Didi yang pernah juga menjadi koresponden majalah Tempo.

Aksi protes dan kerusuhan yang berlangsung sekarang bermula dari tindakan polisi berkulit putih, Darek Chauvin di kota Minneapolis, yang dituduh menyebabkan kematian George Floyd.

Saat kejadian kaki Darek menekan leher George dan membuatnya tidak bisa bernapas dan meninggal.

Kejadian itu direkam oleh beberapa orang dan terlihat George sempat memohon beberapa kali untuk dilepaskan karena dia tidak bisa bernapas, sebelum kemudian terkulai lemah.

Aksi unjuk rasa dan kerusuhan yang terjadi di berbagai kota di Amerika Serikat memasuki hari keenam

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News