WNI di Australia Kecam Pengibaran Bendera Bintang Kejora

WNI di Australia Kecam Pengibaran Bendera Bintang Kejora
Kelompok aktivis pro-Papua di Sydney mengibarkan bendera Bintang Kejora di Leichhardt town hall. (Foto: Australian West Papua Association)

Bagi sebagian kelompok, pengibaran bendera Bintang Kejora menjadi simbol perjuangan kemerdekaan rakyat Papua, tapi kebanyakan warga Indonesia menganggapnya sebagai sebuah pengkhianatan terhadap Bhineka Tunggal Ika.

Papua menjadi sebuah topik yang terlalu sensitif untuk dibicarakan karena dianggap memecah belah, karenanya seringkali ada permintaan agar pihak asing tak perlu ikut campur soal Papua.

Laporan-laporan dari organisasi internasional soal kekerasan hak asasi di Papua telah dianggap sebagai "fakta" bagi mereka yang mengaku berjuang untuk rakyat Papua.

Tapi bagi sebagian lain, laporan-laporan ini justru dianggap sebagai "provokatif" dan "hoax", karena dianggap tak sesuai dengan kondisi di Papua saat ini.

Setiap tahunnya di tanggal 1 Desember, aktivis pro kemerdekaan Papua di sejumlah negara mengibarkan bendera Bintang Kejora sebagai sebuah simbol perlawanan terhadap Indonesia dan keinginan untuk memisahkan diri.

Termasuk di Sydney, dimana bendera Bintang Kejora berkibar di balai kota Leichhardt, yang kemudian menimbulkan kecaman dari banyak warga Indonesia, termasuk di Australia, yang menganggapnya sebagai "sebuah penghinaan".

Kepada ABC Indonesia, Dewan Kota Inner West mengatakan keputusan mereka untuk mengibarkan bendera Bintang Kejora adalah sebagai "simbol dukungan kepada gerakan Papua Merdeka".

Bendera tersebut kemudian bersanding dengan bendera Australia dan bendera Aborigin, yang berwarna hitam dan merah dengan lingkaran kuning di tengahnya.

Bagi sebagian kelompok, pengibaran bendera Bintang Kejora menjadi simbol perjuangan kemerdekaan rakyat Papua, tapi kebanyakan warga Indonesia menganggapnya sebagai sebuah pengkhianatan terhadap Bhineka Tunggal Ika

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News