WNI Korban Penyanderaan Memang Sakit Tapi..

jpnn.com - JAKARTA--Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu Lalu Muhammad Iqbal mengakui ada WNI korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf yang mengalami sakit di Iqbal. Namun, Iqbal memastikan kondisinya masih terkendali.
"Semua aset kami upayakan, semalam kami terakhir komunikasi semua sehat. Ada yang mengalami situasi sakit tapi secara umum mereka dalam keadaan baik semua," kata Iqbal usai menerima kunjungan salah satu istri korban dan anggota Komisi I di Kemenlu, Jakarta Pusat, Senin (1/8)
Iqbal tidak memerinci sakit yang diderita WNI tersebut. Pernyataan Iqbal ini sekaligus membantah kabar yang menyebut ada empat WNI yang sakit dan kondisinya sudah kritis. Menurut Iqbal sejauh ini pemerintah sudah berupaya menggunakan segala cara untuk membebaskan sandera.
Tentu dengan mengutamakan keselamatan ketujuh ABK kapal Turbot Charles yang saat ini berada di pulau Holo, Filipina.
"Mereka saat ini di pulah Holo, tapi memang berpindah-pindah. Makanya kita tidak bisa buka semua disini demi keselamatan WNI yang disander," kata Iqbal
Menurut Iqbal kedatangan istri korban yakni Dian Megawati Ahmad dan anggota komisi I Charles Honoris hari ini juga sudah diberikan keterangan rinci terkait kondisi terakhir para sandera.
Iqbal menuturkan diplomasi maksimal yang dilakukan pemerintah tak lepas dari kerja sama dan dukungan keluarga korban, perusahaan dan DPR RI.
Sebelumnya diberitakan kelompok Abu Sayyaf membeberkan ada empat sandera yang sakit. Salah satu sandera mengalami infeksi pada bagian kaki, sehingga harus ditandu.
JAKARTA--Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu Lalu Muhammad Iqbal mengakui ada WNI korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf
- Restu Widiyantoro Diharapkan Memperkuat PT Timah dengan Profesionalisme
- LPPOM Fasilitasi Lebih dari 100 Penggilingan Daging Halal di 19 Provinsi
- KPK Periksa WN Korsel di Seoul Terkait Kasus Suap PLTU Cirebon
- Waka MPR Lestari Moerdijat Ungkap Perlunya Identifikasi Masalah Perempuan dengan Tepat
- Bongkar Penyelundupan Benih Lobster, Bea Cukai Batam Cegah Negara Rugi Rp 48 Miliar
- ERIA Tegaskan Pentingnya Peran Pemimpin Dalam Perdamaian Berkelanjutan