Ya Ampun, Kini DPD Terkenal karena Citra Burukannya

Ya Ampun, Kini DPD Terkenal karena Citra Burukannya
Oesman Sapta Odang bersama Nono Sampono dan Darmayanti Lubis saat mengucap sumpah jabatan sebagai pimpinan DPR RI, Selasa (4/4). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Kalimantan Selatan (Kalsel) Sofwan Hadi menyatakan, kini lembaga tempatnya bernaung sebagai senator semakin dikenal masyarakat. Sayangnya, DPD dikenal karena citranya yang buruk akibat konflik antar-senator.

"Semakin terkenalnya malah memprihatinkan. Terkenal karena ada tontonan tidak baik dan mengecewakan masyarakat," ujar Sofwan dalam sebuah diskusi  di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/4).

Dia menambahkan, DPD memang semakin terkenal karena ricuh berrebut kursi pimpinan pasca-putusan Mahkamah Agung (MA). Melalui putusan bernomor 38 P/HUM/2016, MA membatalkan Tata Tertib Nomor 1 Tahun 2016 yang mengatur masa jabatan pimpinan DPD selama 2,5 tahun.

Selain itu, DPD juga mengembalikan Tata Tertib Nomor 1 Tahun 2014. Putusan itu ditafsirkan bahwa masa jabatan pimpinan DPD selama satu periode penuh sejak 2014 hingga 2015.

"Masalah pokoknya ada upaya pergantian pimpinan di tengah jalan. Ya begitulah, ribut karena rebutan kursi pimpinan," sesalnya.

Sebelumnya DPD menggelar paripurna pada Senin (3/4). Namun, paripurna itu berlangsung ricuh.

Hingga akhirnya DPD pada keesokan harinya atau Selasa (4/4), paripurna DPD memilih Oesman Sapta Odang sebagai ketua. Sedangkan dua senator lainnya, yakni Darmayanti Lubis dan Nono Sampono menjadi wakil ketua DPD.(uya/JPG)


Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Kalimantan Selatan (Kalsel) Sofwan Hadi menyatakan, kini lembaga tempatnya bernaung sebagai senator semakin


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News