Ya Ampun... Masih SMA Sudah Nyambi Jadi LC Karaoke

Ya Ampun... Masih SMA Sudah Nyambi Jadi LC Karaoke
Sejumlah pemandu lagu berusia belia di tempat karaoke di Kabupaten Pekalongan yang terjaring razia Satpol PP. Foto: Hadian Anam/Radar Pekalongan/JPG

Hal ini diakui salah seorang pengunjung tempat karaoke di Kabupaten Pekalongan, Amad (37). Ia mengaku kaget ketika ruangannya tempat berkaraoke didatangi PL yang masih berseragam sekolah.

“Terus terang saya kaget ada pelajar memakai seragam datang ke tempat karaoke. Saya kira mau main bersama teman-temannya untuk nyanyi bersama-sama. Ternyata dia masuk ke room saya,” katanya.

Ia mengakui bahwa rombongannya saat berkaraoke memang ada yang memesan PL berusia belia. “Tidak disangka, yang datang kok anak SMA masih berseragam. Kirain cilikan (istilah untuk PL belia, red) itu bodinya kecil tapi sudah dewasa,” ungkap Amad.

Ia membeberkan, anak SMA itu pun tanpa basa-basi langsung minta disawer Rp 200 ribu per jam. Dia pun membatasi diri hanya sekitar tiga jam untuk menemani tamu-tamunya itu, yakni dari pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.

Gilanya lagi, lanjut dia, PL anak SMA itu juga sudah berani minum minuman keras walaupun tidak terlalu banyak. “Dia langsung minta disawer Rp 200 ribu, tanpa basa-basi. Bilangnya untuk pergi ke salon. Lumayan kalau nggak pakai seragam. Ini pakai seragam, ya mencolok lah. Jadi takut sendiri. Makanya saya memilih cepat pulang terlebih dulu,” bebernya.

Menurut dia, fenomena pelajar nyambi jadi PL hampir ada setiap tahunnya, meski setiap tahun orangnya berbeda-beda. Untuk memesan PL pelajar tidaklah mudah. Harus menjadi pelanggan setia tempat karaoke dan royal di kafe.

Bahkan, tidak sedikit PL pelajar ini bisa diajak ngamar. “Kalau sudah nemani di room, tinggal akal-akalan kita untuk memperoleh nomor hpnya. Jika kontak nomor sudah didapat, lebih gampang komunikasi, bahkan termasuk diajak ngamar,” tuturnya.

Mereka yang masih pelajar ini memiliki privasi yang ketat. Dia tidak sembarangan memberikan nomor handphonenya kepada tamu-tamu tempat karaoke. Tapi, jika tamu itu sudah dipercaya dan royal atau banyak nyawer, maka kemungkinan besar PL pelajar ini mau bertukar nomor handphone. Untuk ngamar, rata-rata pelajar ini meminta tarif antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News