Ya Ampun, Orang Tua dan Siswa Bermalam di Sekolah demi Daftar PPDB

Ya Ampun, Orang Tua dan Siswa Bermalam di Sekolah demi Daftar PPDB
Puluhan orang tua siswa menunggu antrean di depan pintu gerbang SMPN 1 Karangpandan. Foto: ADI PRASETYAWAN/RADAR SOLO

”Saya dapat kabar itu (foto antrean SMPN 1 Tawangmangu, Red) dari sesama orang tua siswa. Katanya kalau nggak cepat-cepat bisa keduluan yang lain,” cerita Sayuti, 47, warga Desa Gondangmanis, Karangpandan.

BACA JUGA: Tolong Jangan Palsukan Surat Keterangan Tidak Mampu saat PPDB

Rumah Sayuti berjarak 7 kilometer dari sekolah. Artinya dia sudah masuk dalam zona 2. Sementara zona 1 menampung beberapa RW dekat sekolah. Demi putrinya, Sayuti rela datang ke sekolah pukul 19.30. Namun di luar dugaan sudah ada puluhan orang tua siswa lainnya yang sudah lebih dulu tiba.

”Saya datang ke sekolah ternyata sudah ada tiga puluhan orang. Kemudian ambil nomor antrean, minta ke panitianya,” terangnya.

Mereka sengaja membuat panitia kecil. Setiap ada orang tua siswa yang datang kemudian diberi nomor antrean. Tujuannya untuk mencegah kericuhan. Mengingat banyaknya orang yang datang. Apalagi ada beberapa di antaranya hanya mengambil nomor kemudian pulang kembali ke rumah. Tepat di depan pintu gerbang itu juga disediakan alat pengeras suara yang disediakan pihak sekolah.

”Aturan yang baru ini membuat orang tua siswa waswas. Terutama bagi yang berada di zona 2 harus berebut tempat. Tapi kenapa menerapkan aturan yang lebih dulu daftar yang diterima. Ini yang membuat orang tua saling berebut,” beber Suyono, orang tua siswa lainnya.

Tak lama kemudian, perwakilan pihak sekolah baru datang. Dia membacakan surat edaran baru yang diterbitkan Bupati Karanganyar Juliyatmono malam itu juga. Isinya PPDB ditunda 1 Juli dengan sistem online. Meski sudah ditunjukkan foto surat edaran, mereka tetap bertahan hingga menjelang Subuh. Alasannya karena sudah terlanjur antre sejak sore. Tak mau usahanya menjadi sia-sia dengan perubahan jadwal tersebut.

”Kami tetap menunggu pengumuman resmi dari kepala sekolah. Karena perjuangan kami sudah sejak malam kemarin,” teriak Sayuti.

Kenekatan para orang tua siswa ini berawal dari beredarnya foto antrean PPDB di SMPN 1 Tawangmangu. Foto tersebut sudah tersebar luas melalui media sosial maupun pesan berantai di WhatsApp (WA). Ada keterangan antre mendaftar PPDB.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News