Ya Ampun! Tukang Botot pun Diteriaki Penculik Anak

Ya Ampun! Tukang Botot pun Diteriaki Penculik Anak
Bunda (tengah) yang dituduh warga sebagai penculik anak. Foto: metroasahan/jpg

jpnn.com, ASAHAN - Seorang tukang botot (pencari barang bekas) nyaris dimassa, Kamis (23/3) sekira pukul 19.30 WIB. Perempuan yang dipanggil Bunda, berusia 50 tahun itu dituduh sebagai penculik anak.

Informasi dihimpun pojoksatu (Jawa Pos Group), peristiwa itu terjadi di Dusun VI Desa Serdang, Kecamatan Meranti, Asahan, Sumut.

Bunda yang merupakan warga Dusun II, Gang Buntu, Aek Kanopan, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara Sumatera Utara nyaris diamuk warga sekitar. Pasalnya Bunda diteriaki penculik anak.

Kasat Reskrim Polres Asahan AKP Bayu Putra Samara di ruang kerjanya, Jumat (24/03) membenarkan adanya seorang nenek yang bernama Bunda masuk ke Dusun IV Desa Serdang, Kecamatan Meranti, Asahan.

“Indikasinya warga curiga atas kehadiran perempuan paruh baya itu mengenakan jilbab dan membawa goni berisi barang bekas serta tali sebo dan serta permen. Tambah curiga karena wanita itu terus lalu lalang di kampung mereka,” tandas Kasat Reskrim.

Karena ada seorang anak yang berteriak penculik, Bunda hanya bisa pasrah digelandang warga. Kondisi kampung makin heboh setelah ibu-ibu di sana meneriaki Bunda ‘Culik’. Warga yang berada di dalam rumah berhamburan ke luar untuk mengetahui sosok wanita tersebut.

Nah, di tengah keramaian, Kepala Dusun VI, Desa Serdang, Kecamatan Meranti, Asahan, Arsenius Sitorus alias Surung Sitorus cepat mengambil tindakan. Nenek tersebut diamankan dan dilaporkan ke Pos Yan Meranti.

Selanjutnya dibawa ke Mapolres Asahan guna dilakukan penyidikan. Hasil penyelidikan menyebut bahwa nenek itu seharinya sebagai tukang botot dan memiliki keterbelakangan mental.

Seorang tukang botot (pencari barang bekas) nyaris dimassa, Kamis (23/3) sekira pukul 19.30 WIB. Perempuan yang dipanggil Bunda, berusia 50 tahun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News