Ya Ampun! Tukang Botot pun Diteriaki Penculik Anak

Ya Ampun! Tukang Botot pun Diteriaki Penculik Anak
Bunda (tengah) yang dituduh warga sebagai penculik anak. Foto: metroasahan/jpg

“Kami bersama Camat Meranti serta Kadus VI menyerahkan nenek itu kepada pihak Dinas Sosial Pemkab Asahan guna dilakukan pembinaan sesuai dengan tupoksi dinas tersebut,” papar Kasat Reskrim Polres Asahan.

Jadi, lanjut Kasat, isu penculikan hanya hoax dan belum terbukti sampai saat ini.

“Belum ditemukan indikasi dan bukti terkait dengan rumor tersebut terhadap nenek separuh baya itu,” tukasnya.

Sementara informasi yang diperoleh wartawan, Bunda diteriaki culik oleh seorang anak yang melihatnya di balik rumah salah seorang warga. Saat itu Bunda sedang membawa goni.

Mendengar teriakan gaduh tersebut sontak warga sekitar yang sedang berada di dalam rumah berhamburan keluar menuju lokasi sumber suara. Lalu menahan dan mengamankan wanita tersebut ke rumah salah seorang warga.

Namun ketiak diinterogasi warga, terkait dengan nama, tempat dan tujuan, wanita yang mengaku warga Jalan Bambu Simpang III, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara itu memberikan keterangan berbelit-belit dan berubah-ubah.

Sementara itu, Kepala Dusun VI Desa Serdang Kecamatan Meranti Arsenius Sitorus saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa tindakan pengamanan yang dilakukan warga akibat terpengaruh dengan maraknya pemberitaan terkait dengan kasus penculikan anak.

“Warga sekitar sini curiga kepada ibu itu dan tidak ada yang mengenalinya. Apalagi gerak geriknya mengundang mencurigakan. Ditanya tinggal dimana, sebentar bilang tinggal di Kisaran, setelah itu bilang tinggal di Aek Kanopan dia terlihat seperti orang kebingungan,” kata Anesius.

Seorang tukang botot (pencari barang bekas) nyaris dimassa, Kamis (23/3) sekira pukul 19.30 WIB. Perempuan yang dipanggil Bunda, berusia 50 tahun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News