Ya Ampun..160 Perempuan Sesak-sesakan di Sini

Ya Ampun..160 Perempuan Sesak-sesakan di Sini
Ilustrasi. Foto: dok. JPNN

SURABAYA—Akhirnya sebentar lagi Kota Surabaya memiliki lembaga pemasyarakatan (lapas) khusus tahanan wanita.  Napi perempuan tidak lagi dititipkan di Rutan Kelas I Surabaya seperti yang berlangsung selama ini. Rencananya, lapas yang menampung 500 penghuni itu siap dioperasikan akhir tahun ini.

Pembangunan penjara khusus untuk penjahat perempuan di Surabaya diusulkan Kanwil Kemenkum HAM Jatim sejak lama. Namun, baru bulan ini Kemenkum HAM pusat menyetujui dan memutuskan untuk membangun penjara baru di Kota Pahlawan.

Salah satu hal yang mendasari dibuatnya penjara anyar untuk kaum hawa itu adalah overkapasitas penghuni. Kondisi tersebut sejatinya juga terjadi di semua penjara di Jawa Timur. Namun, persentase overkapasitas yang paling tinggi adalah Rutan Medaeng.

Saat ini penghuni rutan itu lebih dari 1.970 orang. Padahal, kapasitasnya hanya 504 orang. Blok W yang digunakan untuk menampung tahanan perempuan merupakan salah satu blok yang mengalami kelebihan penghuni. Blok yang terdiri atas tujuh sel dan dua sel isolasi tersebut seharusnya digunakan untuk menampung 35 orang. Tapi, kenyataannya, sekarang tahanan dan napi di blok W berjumlah 160 orang.

Tentu saja sel tidak muat menampung mereka. Satu sel yang berukuran sekitar 4 x 3 meter persegi diisi sampai 15 orang. Penghuni lain yang perkaranya ringan tidur di teras kamar. "Mereka uyel-uyelan," kata Kepala Kanwil Kemenkum HAM Jatim Budi Sulaksana.

Kemarin Budi datang ke Rutan Medaeng. Dia berkoordinasi dengan pihak rutan terkait dengan rencana pembangunan lapas wanita. Budi mengatakan, lapas baru tersebut akan berdiri berdampingan dengan rutan. Tepat di sisi kanan. Luas lahan yang digunakan untuk lapas sekitar 3.000 meter persegi. Selama ini di tanah tersebut berdiri perumahan pegawai Kemenkum HAM Jatim. Termasuk rumah kepala rutan dan kepala divisi pemasyarakatan Kemenkum HAM Jatim.

Dia mengatakan, pembangunan penjara untuk napi perempuan di Surabaya saat ini sangat diperlukan. Setiap hari tahanan dan napi perempuan terus bertambah. Mereka harus berbagi kamar dan tidur berdesak-desakan.

Pekan ini pembangunan akan dimulai. Tim dari Jakarta sudah datang meninjau lokasi. Peletakan batu pertama dijadwalkan beberapa hari ke depan. Termasuk "penggusuran" rumah dinas pegawai. Desember mendatang lapas harus berdiri.

Budi menambahkan, desakan dan kondisi riil rutan yang tak "manusiawi" membuat menteri menyetujui usul pembangunan penjara baru. Seluruh anggarannya berasal dari pusat. "Persiapan, pelaksanaan, semua dari pusat," kata Budi. Pihaknya hanya menyiapkan lahan untuk pembangunan.

Pegawai dan pejabat rutan yang rumahnya dibongkar akan dipindah ke perumahan pegawai di kawasan Surabaya Barat. Budi yakin mereka tidak keberatan untuk pindah demi kepentingan masyarakat. "Para pegawai lebih paham dan bisa mengalah," lanjut dia. (may/c6/git/flo/jpnn)

 



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News