Yakin Menang Perang Dagang, Tiongkok Beri AS Dua Pilihan

Yakin Menang Perang Dagang, Tiongkok Beri AS Dua Pilihan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Foto: Reuters

"Ketika Anda memberi mereka 1 inci, AS menginginkan 1 yard," kata Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Shouwen seperti dikutip AFP. Keinginan AS yang tinggi itu sampai masuk area yang dianggap Tiongkok sebagai intervensi kedaulatan. Beberapa media menyebut AS ingin Tiongkok membuka sepenuhnya akses internet di dalam negeri. Bukan pembatasan seperti saat ini. Beijing menolak.

Tiongkok berencana memasukkan beberapa perusahaan AS dalam daftar lembaga yang harus diwaspadai. Yang menjadi target adalah korporasi yang melanggar prinsip pasar dagang, memotong ataupun memblokir suplai untuk perusahaan Tiongkok, serta yang melakukan tindakan yang berimbas pada keamanan nasional Tiongkok. Wang tidak menyebutkan dengan pasti kapan data perusahaan-perusahaan yang masuk daftar hitam itu dirilis. Juga, belum dibuka tentang jenis sanksi yang bakal dijatuhkan untuk mereka.

Tindakan tersebut sepertinya dilakukan untuk membalas sikap AS kepada Huawei. Washington memasukkan Huawei dalam daftar hitam perusahaan yang wajib diwaspadai. Mereka juga melarang perusahaan milik negara bertransaksi ataupun memakai produk Huawei. Perusahaan AS juga dilarang menjual produknya ke Huawei.

Dalam dialog keamanan internasional di Singapura kemarin, Menteri Pertahanan Tiongkok Jenderal Wei Fenghe juga ikut buka suara terkait perang dagang. Intinya, Tiongkok siap berdialog. Tapi, AS harus kembali ke kesepakatan awal yang dicapai antara Xi dan Trump Desember tahun lalu. Yakni, tidak ada kenaikan tarif sebelum kesepakatan dicapai.

"Jika AS menginginkan diskusi, kami akan membuka pintu. Jika mereka ingin bertarung, kami siap," tegasnya.

Wei juga membahas masalah Huawei. Dia menegaskan bahwa Huawei adalah perusahaan swasta. Seharusnya ia tidak disangkutpautkan dengan kericuhan perdagangan AS dan Tiongkok saat ini. "Hanya karena petinggi Huawei pernah mengabdi di militer, perusahaan yang dibangunnya dianggap bagian dari militer," jelas Wei.

Perang dagang AS-Tiongkok tidak hanya membuat pusing dua negara yang terlibat. Dampaknya akan menyebar secara global. International Air Transport Association menegaskan bahwa perang dagang itu bisa berimbas pada pengiriman kargo dan transportasi penumpang lewat udara. (sha/c10/sof)


Tiongkok mengeluarkan peringatan bahwa perang dagang tidak akan membuat Amerika Serikat kembali luar biasa seperti slogan yang dipakai Presiden AS Donald Trump dalam setiap kampanyenya. J


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News