Yakinlah, Ada Peluang untuk Indonesia di Balik Kebijakan Tarif Donald Trump

Namun, petinggi di perusahaan produsen solusi emisi karbon itu juga mendorong pemerintah memfasilitasi upaya pengusaha membuka pasar baru melalui perbaikan regulasi.
“Kita perlu tingkatkan daya saing produk Indonesia. Selama itu bagus, tidak akan ada masalah ketika dinamika perdagangan global seperti perang tarif ini terjadi,” ucap Syofi.
Pada diskusi yang sama, analis kebijakan ekonomi dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ajib Hamdani mengharapkan pemerintah memperluas kerja sama bilateral dan regional untuk membuka pintu pasar-pasar baru bagi produk dalam negeri.
Ajib menjelaskan hal tersebut juga sudah tercantum dalam daftar rekomendasi strategis dari Apindo untuk pemerintah guna merespons kebijakan Trump.
Walakin, Apindo juga menekankan pentingnya penguatan ekonomi domestik. Ajib menegaskan pembangunan ekosistem bisnis yang efisien dan berbiaya rendah juga penting untuk mendorong daya saing produk Indonesia di pasar global.
“Kita masih high cost economy. Itu membuat barang dan jasa kita kompetitifnya rendah,” kata dia.
Presiden Direktur NTV Don Bosco Selamun yang membuka konferensi itu mengharapkan forum diskusi tersebut bisa mencetuskan gagasan jitu untuk merespons kondisi perekonomian pasca-kebijakan tarif baru dari Donald Trump.
Wartawan senior itu juga meminta pemerintah benar-benar mendengar masukan pengusaha dan ekonom dalam menyikapi kebijakan Donald Trump.
Harapan itu muncul dalam konferensi bisnis NTV INSIGHT bertema Peluang Bisnis Menghadapi Perang Dagang Trump yang digelar di Ballroom Nusantara, Jakarta.
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Gubernur Lemhannas Sebut Kebijakan Tarif Resiprokal Trump Momentum Perkuat Ketahanan Ekonomi
- Pemerintah Klaim Utamakan Kepentingan Nasional dalam Negosiasi Dagang dengan AS
- Menko Airlangga Temui Menkeu AS, Bahas Tindak Lanjut Tarif Resiprokal Trump
- Merespons Kebijakan Dagang Trump, Syahganda Nainggolan: Sikap Independen Indonesia Sudah Tepat
- Pemerintah Klaim Tarif Impor Trump dari AS Tak Ganggu Swasembada Nasional