Yang Memerkarakan Guru Honorer Sangat Tidak Layak Jadi Pemimpin

Yang Memerkarakan Guru Honorer Sangat Tidak Layak Jadi Pemimpin
Aks Demonstrasi Guru Honorer. ILUSTRASI. Foto: Radar Malang/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Nasional Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Didi Suprijadi mengecam sikap kepala desa dan ketua BPD Desa Margabakti, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, yang memerkarakan guru konorer bernama Rohyatun.

Berita mengenai guru honorer diperkarakan oleh pemerintah desa menjadi viral berkat video berjudul Jodi.

"Yang memerkarakan guru honorer sangat tidak layak jadi pemimpin," kata Didi, Rabu (14/8).

BACA JUGA: Pak Eko Ajak Honorer K2 Kerja dari Rumah

Dia menambahkan, untuk meningkatkan mutu pendidikan, salah satu faktor penentunya adalah guru.

"Seberapa jauh pemerintah Desa Margabakti melindungi guru honorer Rohyatun?" imbuh Didi.

Didi merasa gusar setelah membaca surat pemerintahan Desa Margabakti tentang kasus guru honorer yang ditembuskan ke mana mana, termasuk media massa.

"Isi surat tersebut, di samping kurang patut, semestinya bisa dilakukan tabayun terlebih dahulu dengan kepala sekolah atau dengan guru yang bersangkutan, sebelum dikirim ke mana mana," ucap pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) itu.

Ketua Majelis Nasional Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Didi Suprijadi mengecam sikap kepala desa dan ketua BPD Desa Margabakti, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, yang memerkarakan guru konorer bernama Rohyatun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News