Yang Ngaku Antimainstream Baca Ini! Rururadio, Radio Nirkabel Berbasis Komunitas

Yang Ngaku Antimainstream Baca Ini! Rururadio, Radio Nirkabel Berbasis Komunitas
PENDENGAR TERBATAS: Narpati Awangga dan Arie Dagienkz di depan Studio Rururadio, radio komunitas, di Jakarta. (Dhimas Ginanjar/Jawa Pos)

Setelah manggung, personel band-band itu biasanya ganti menjadi penonton bagi band lain yang tampil. Dengan tak ada batas antara artis dan penonton, suasana menonton acara off air Rururadio menyenangkan dan selalu ramai.

”Kami sedang mematangkan acara Radio of Rock untuk beberapa kota di Jawa tahun ini. Mungkin ada lima kota yang kita kunjungi. Kita akan membawa band-band seperti White Shoes and The Couples Company, Goodnight Electric, The Upstairs, dan sedang diusahakan band Efek Rumah Kaca,” ujar Oomleo.

Seperti dalam film Almost Famous, para personel band-band itu akan tur ke kota-kota di Jawa dengan bus yang dirancang khusus. Selain bus yang mengiringi, pihak Rururadio akan membawa merchandise untuk dijual di titik-titik pementasan.

Lantas, dari mana dana operasional untuk menjalankan Rururadio? Menurut Oomleo, ada salah satu funding yang percaya dengan proses kreatif kru Rururadio. Dalam setahun, funding memberikan uang segar per event yang diusulkan, lalu dijalankan. Besarnya Rp 20 juta–Rp 100 juta untuk per event yang diselenggarakan.

’’Semula kita sih patungan. Karena kita kan seniman dan punya karya. Kalau ada karya kita yang laku, perlu ada yang disisihkan untuk Rururadio. Sekarang alhamdulillah semuanya sudah lebih baik,” tutur Oomleo. (*/c10/ari)

Berangkat dari kegiatan iseng siaran di sela menjaga Ruru Shop, aktivitas cuap-cuap di depan laptop itu berkembang serius lima tahun kemudian. Sebagai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News