Yanuar Nugroho Pilih Tinggalkan Universitas Manchester saat Karir Bersinar
Ingin Ajak Anak Main Lumpur dan Mandi di Kali
Selasa, 29 Januari 2013 – 18:44 WIB
Tinggal dan sukses berkarir di Inggris bisa jadi impian banyak orang. Tapi, Dr Yanuar Nugroho justru memilih pulang ketika karirnya sedang menanjak. Dia ingin dekat dengan keluarga di kampung halaman.
DIAN WAHYUDI, Jakarta
JUMAT malam pada Juni 2012 bakal menjadi titik waktu yang sulit dilupakan Yanuar Nugroho. Saat itu sebuah pesan elektronik dari Universitas Manchester, Inggris, tempatnya bekerja sejak 2007, masuk di akun e-mail-nya.
Isinya mengabarkan bahwa pria kelahiran Solo, Januari 1972, itu resmi dipromosikan sebagai senior lecturer di kampusnya. Sebuah posisi yang sudah termasuk tinggi dan terhormat di dunia akademis Inggris. Sebab, jabatan itu dua tingkat di bawah full professor. Apalagi, institusi pendidikan yang mengeluarkannya adalah universitas yang masuk daftar 50 perguruan tinggi terbaik dunia versi Times Higher Education edisi terakhir (2012).
Tinggal dan sukses berkarir di Inggris bisa jadi impian banyak orang. Tapi, Dr Yanuar Nugroho justru memilih pulang ketika karirnya sedang menanjak.
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor