Yanuar Nugroho Pilih Tinggalkan Universitas Manchester saat Karir Bersinar
Ingin Ajak Anak Main Lumpur dan Mandi di Kali
Selasa, 29 Januari 2013 – 18:44 WIB

DEMI NEGARA: Yanuar Nugroho di depan kantor barunya. Semangatnya kembali muncul. Foto: Dian Wahyudi/Jawa Pos
Berselang empat hari kemudian, Ketua Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto mengundang Yanuar untuk bertemu. Pertemuan dihelat di Kantor UKP4 di Jalan Veteran 3, Jakarta Pusat. Kebetulan saat itu Yanuar mudik.
Dalam pertemuan itulah, peneliti dan pengajar yang mendapat predikat akademisi terbaik se-Universitas Manchester pada 2009 tersebut ditawari pemerintah Indonesia untuk pulang. Lewat Kuntoro, dia diminta bergabung di institusi yang bertanggung jawab langsung kepada presiden tersebut sebagai asisten ahli kepala UKP4.
"Saya ingin Mas Yanuar pulang ke Indonesia. Yang saya tawarkan bukan gaji, bukan fasilitas, tapi kesempatan untuk berbakti kepada negara ini lebih konkret," kata Yanuar, menirukan tawaran Kuntoro waktu itu.
Ajakan to the point dari mantan menteri pertambangan tersebut akhirnya memaksa Yanuar untuk mempertimbangkan masak-masak. Dia sempat bingung. Menurut dia, keduanya sama-sama menarik dan menjanjikan.
Setelah melalui proses panjang, terutama diskusi dengan istrinya, Dominika Oktavira Arumdati, Yanuar dengan berat hati harus memutuskan untuk pulang ke tanah air. "Kalau saya hanya memikirkan gaji dan uang, tentu tidak saya ambil (ajakan Kuntoro). Kalau saya hanya memikirkan kenyamanan hidup, tentu saya tidak akan ambil tawaran Pak Kun (Kuntoro, Red)," kisahnya.
Tinggal dan sukses berkarir di Inggris bisa jadi impian banyak orang. Tapi, Dr Yanuar Nugroho justru memilih pulang ketika karirnya sedang menanjak.
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu