YLKI Sebut Pengawasan di Pelabuhan Masih Lemah
Akibat lemahnya pengawasan dan infrastruktur di pelabuhan ini seringkali pelabuhan-pelabuhan di perbatasan dimanfaatkan untuk perdagangan narkotika.
Dalam hal barang bawaan penumpang yang melebihi kapasitas dan terjadinya transaksi narkotika biasanya pihak kapal disalahkan. Padahal, kapal fungsinya seperti pesawat udara, yaitu hanya sebagai sarana pengangkut. Sementara fungsi seleksi barang atau bagasi ada di pelabuhan.
Tulus menambahkan, layanan setara bandara di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia sangat dimungkinkan sepanjang ada kemauan dari regulator. "Kebijakan itu harus benar-benar untuk meningkatkan layanan di pelabuhan, bukan dalih untuk meningkatkan pendapatan," kata Tulus.
Sebelumnya, sejumlah penumpang mengeluhkan layanan pelabuhan yang dikelola Pelindo karena tidak diizinkan memasuki gedung ketika menunggu kapal. Mereka terpaksa menunggu di luar lobi dan kantin yang tidak nyaman. (jpnn)
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, pengawasan di pelabuhan masih sangat lemah dan masih banyak pungutan liar (pungli).
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Pemuda Ini Peras Wisatawan, Tim Saber Pungli Beraksi, Lihat
- Arus Mudik, Kapal PELNI Layani 304 Ribu Penumpang
- Tak Disangka, Puncak Arus Mudik Melalui Pelabuhan Belawan di Luar Prediksi
- Calo Tiket Kapal Feri di Pelabuhan Ini Siap-siap Saja, Kapolres Sudah Kantongi Nama
- Pakar Sebut Ancaman Bromat dalam AMDK Nyata
- IDSurvey Pastikan Peningkatan Layanan TIC di Wilayah Timur Indonesia