Yuk, Deteksi Penyakit Alzheimer dengan Selai Kacang

Yuk, Deteksi Penyakit Alzheimer dengan Selai Kacang
Yuk, Deteksi Penyakit Alzheimer dengan Selai Kacang

jpnn.com - MENDIAGNOSIS Alzheimer ketika masih di stadium awal bukanlah perkara yang mudah dilakukan. Pasalnya tidak ada tes khusus untuk menentukan secara akurat apakah seseorang terkena Alzheimer atau tidak. Namun peneliti mengklaim menemukan cara untuk mengetahuinya hanya dengan selai kacang.

Mengapa peneliti menggunakan selai kacang? Pada penderita Alzheimer, bagian otak yang pertama kali mengalami penurunan adalah di bagian depan temporal lobe. Ini merupakan bagian otak yang terlibat dalam proses mencium bau dan membentuk memori baru.

Itulah mengapa pada pasien Alzheimer, kemampuan kognitif pertama yang terlihat terkena dampak dari penyakit ini adalah sulit memproses bau dan mengingat sesuatu.

Hal inilah yang dijadikan pegangan seorang mahasiswa dari University of Florida bernama Jennifer Stamps untuk menemukan cara sederhana menguji ketajaman indera penciuman pasien. Tes yang dilakukannya didasarkan pada fakta bahwa penderita Alzheimer lebih sering mengalami degenerasi (penurunan) pada bagian otak sebelah kirinya.

Stamps membuktikannya dengan meminta orang-orang yang berkunjung ke klinik McKnight Brain Institute Center for Smell and Taste, University of Florida, untuk menutup mata mereka dan menutup salah satu lubang hidungnya. Lalu mereka ditanya apakah bisa mencium selai kacang yang disodorkan pada mereka atau tidak.

Tes ini diulang untuk kedua kali dengan menutup lubang hidup partisipan lainnya. Stamps juga menggunakan sebuah penggaris untuk menentukan seberapa jauh jarak selai kacang dengan lubang hidung partisipan agar dapat tercium oleh partisipan.

Hasilnya cukup mengejutkan karena pasien yang kemudian didiagnosis dengan Alzheimer mempunyai lubang hidung sebelah kiri (yang terhubung dengan otak bagian kiri) yang jauh lebih sensitif terhadap aroma selai kacang daripada lubang hidung sebelah kanan.

Dan pada partisipan yang nantinya didiagnosis dengan Alzheimer, rata-rata jarak antara selai kacang dengan lubang hidung kirinya terhitung 3,9 inch (10 cm) lebih dekat dibandingkan dengan lubang hidung sebelah kanan, sebelum akhirnya mereka bisa mencium aroma selai.

MENDIAGNOSIS Alzheimer ketika masih di stadium awal bukanlah perkara yang mudah dilakukan. Pasalnya tidak ada tes khusus untuk menentukan secara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News